Presiden Tajikistan Minta Petani Tunda Puasa Ramadan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Besok, Jumat 24 April 2020, umat muslim di dunia mulai melakukan ibadah puasa secara serentak. Namun, berbeda dengan para petani di Tajikistan.

Pasalnya, Presiden Tajikistan Emomali Rakhmon malah mendesak para petani di negaranya untuk menunda puasa Ramadan sehingga mereka dapat tetap sehat dan produktif.

Seperti dilansir Reuters, Kamis 23 April 2020, dalam pidatonya kepada umat Islam, yang merupakan mayoritas penduduk Tajikistan, Rakhmon mengatakan bahwa memastikan kesehatan masyarakat dan keamanan pangan adalah alasan yang sah untuk menunda puasa.

“Saya mendesak semua orang yang bekerja di ladang, atas nama kesehatan mereka dan keluarga mereka, serta memastikan kesejahteraan rumah tangga mereka, untuk menggunakan keringanan ini dan menunda puasa sampai waktu yang lebih baik,” kata Rakhmon.

Umat Islam di seluruh dunia akan mulai berpuasa Ramadan 23 dan 24 April. Mereka yang tidak bisa berpuasa karena sakit diperbolehkan untuk menggantinya setelah Ramadan.

Hingga hari ini, Tajikistan tidak melaporkan adanya kasus positif virus corona, tetapi telah mengambil langkah antisipasi menutup perbatasan dan juga menutup masjid untuk mencegah penyebaran.

Bekas bagian dari republik Soviet yang berpenduduk 9 juta itu telah meminta bantuan darurat dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan donor lainnya guna mengatasi dampak resesi global terhadap ekonominya.

Tajikistan mengimpor beberapa makanan utama, seperti gandum, dan salah satu pemasoknya, Kazakhstan, telah memberlakukan kuota untuk membatasi ekspor.

Tajikistan juga cenderung memiliki lebih sedikit uang tunai untuk membayar impor, karena orang-orang Tajikistan yang bekerja di Rusia mengirim lebih sedikit uang ke rumah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini