Perang Jadi Bencana Kependudukan Buat Ukraina

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Lembaga penyedia data No Brainer Data melalui studinya menemukan penduduk Ukraina akan berkurang sepertiganya akibat perang dengan Rusia.

“Populasi Ukraina dapat dikurangi sebesar 24 persen atau 33 persen, tergantung pada apakah perang berlangsung singkat atau lama. Dampaknya akan dirasakan terutama oleh anak-anak dan penduduk usia kerja,” begitu pernyataan resmi No Brain Data soal akibat perang Rusia-Ukraina yang dikutip, Rabu 29 Juni 2022.

Tanpa perang pun kondisi demografi Ukraina pun sebenarnya relatif mengkhawatirkan.

Penyebabnya angka kesuburan rata-rata perempuan Ukraina lebih rendah dari Rusia sang agresor.

Menurut survei 2015-2020 angka kesuburan di Ukraina adalah 1,4 anak per perempuan, bahkan lebih rendah dari Rusia yang 1,8 per perempuan.

Angka itu jauh lebih rendah dari Indonesia yang angka kesuburan perempuannya rata-rata di atas 2.

Angka kesuburan total ialah istilah yang digunakan di bidang demografi untuk menggambarkan jumlah rata-rata anak yang akan terlahir dari seorang perempuan sepanjang hidupnya.

Penduduk Ukraina semakin sulit bertambah karena tingkat imigrasi yang rendah bahkan di angka negatif para periode 1995-2005 menurut No Brainer Data.

Kesuburan Ukraina disebut telah menjadi salah satu yang terendah di dunia, dan tidak ada harapan akan meningkat secara substansial, bahkan pascaperang.

Pasca perang ini, Ukraina akan mengalami tragedi demografi karena banyaknya penduduk yang tewas. Apalagi, tanpa perang pun tingkat harapan hidup penduduk Ukraina relatif rendah.

Perang telah menyebabkan jumlah kematian yang tidak diketahui baik pada penduduk sipil dan militer Ukraina karena data yang akurat tidak tersedia.

Perang juga akan mendorong perpindahan penduduk Ukraina dan Organisasi Internasional untuk Migrasi memperkirakan lebih dari 7,1 juta orang atau sekitar 16 persen dari populasi Ukraina sudah keluar dari negara tersebut.

Hanya sekitar 4,5 juta yang tercatat sudah kembali lagi ke rumahnya masing-masing.

Perang tersebut juga mengakibatkan menurunnya fertilitas secara langsung sehingga membuat terus menurunnya angka kelahiran akibat berkurangnya jumlah perempuan usia subur.

Selain itu, ketidakpastian masa depan yang diciptakan oleh perang dapat membuat keputusan untuk memiliki anak lebih sulit bagi pasangan suami-istri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tekan Angka Pengangguran, Pemkab Sleman Selenggarakan Job Fair

Mata Indonesia, Sleman - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo membuka secara resmi penyelenggaraan job fair tahun 2024 bertempat di Atrium Sleman City Hall, pada Minggu (19/5). Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Sleman bersama Kepala Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Muhammad Yusuf.
- Advertisement -

Baca berita yang ini