Korban Meninggal Tanah Longsor Bertambah Jadi 13 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Korban meninggal akibat tanah longsor di Sumedang, Jawa Barat bertambah menjadi 13 orang. Dua korban berhasil ditemukan oleh Tim SAR Gabungan pada Minggu 10 Januari 2021.

“Pukul 09.30 WIB tim SAR Gabungan menemukan korban meninggal dunia laki laki. Dan korban kedua pada pukul 12.55 WIB berjenis kelamin laki laki,” ujar Humas Kantor SAR Bandung Seni Wulandari.

Bencana longsor menerjang setidaknya 14 rumah di Dusun Bojong Kondang, RT 03/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Sabtu 9 Januari 2021 sekitar pukul 19.30 WIB. Sebelumnya, longsor terjadi sekitar pukul 16.00 WIB waktu setempat.

Longsoran pertama dipicu curah hujan tinggi dan kondisi tanah tidak stabil. Longsor susulan terjadi pada saat petugas masih melakukan evakuasi korban di sekitar area longsoran pertama.

Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang mencatat korban luka 18 jiwa dan meninggal dunia 13 orang.

“Dari jumlah meninggal, Danramil Kecamatan Cimanggung Kapt Inf Setio Pribadi dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang turut menjadi korban. Saat itu mereka berada di lokasi untuk merespon longsoran pertama,” kata Humas BNPB Raditya Jati dalam keterangannya.

Sementara itu, pihak pemerintah daerah setempat memutuskan untuk mengevakuasi ratusan warga di sekitar lokasi bencana. Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman, pihaknya telah menyiapkan sejumlah tempat untuk pengungsian dan dapur umum.

“Ada ratusan jiwa yang saat ini mengungai, sudah kami siapkan tempat pengungsian, dapur umum,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini