Genap Setahun Memerintah, Ini Pesan MUI untuk Jokowi-Ma’ruf

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hari ini, 20 Oktober 2020, pemerintahan Joko WidodoMa’ruf Amin genap berusia setahun. Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas pun mengungkapkan bahwa ada satu pelajaran berharga yang dapat dipetik dari periode setahun ini yaitu kesiapan dalam menghadapi krisis.

Ia pun menganjurkan, agar pemerintah tetap fokus melakukan pembenahan terhadap perekonomian tanah air yang saat ini terdampak pandemi corona (covid-19).

“Meminjam istilah Bung Hatta (Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia Mohammad Hatta), kita harus benar-benar bisa membuat dan membenahi ekonomi nasional kita dengan memperbesar tenaga beli rakyat. Produksi yang kita lakukan harus ditujukan pertama-tama dan utama adalah untuk kepentingan ke dalam yaitu untuk memenuhi kebutuhan rakyat,” katanya di Jakarta, Senin 19 Oktober 2020.

Abbas juga berharap agar kinerja ekspor tetap digenjot sehingga bisa memenuhi keperluan untuk pembangunan. Salah satunya dengan terus berupaya menghasilkan barang-barang keperluan sehari-hari yang bahannya ada di dalam negeri.

“Dan apa yang tidak dapat kita hasilkan sendiri, itulah yang kita datangkan dari luar negeri untuk menggenapkan keperluan rakyat dan negara yang itu kita bayar dengan ekspor,” ujarnya.

Meminjam gagasan Bung Hatta, Abbas juga mengatakan bahwa Indonesia harus bisa perlahan-lahan memperkecil impor barang-barang konsumsi dan memperbesar impor barang-barang produksi. Misalnya mesin dan alat untuk bekerja lainnya yang dibayar dengan barang-barang yang kita ekspor.

“Maka kita harus bisa mengusahakan agar barang-barang yang diekspor itu adalah barang-barang yang sudah jadi atau barang-barang industri. Sehingga kita dapat menciptakan nilai tambah yang besar dan itu tentu saja akan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat,” katanya.

Ia berharap peranan pemerintah dalam hal ini dapat diperkuat, karena lewat kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah, Indonesia mampu menciptakan kemaslahatan yang sebesar-besarnya bagi rakyat banyak.

“Kedaulatan ekonomi dan kedaulatan bangsa serta negara ini di masa depan akan semakin dapat tegak dengan baik dan dengan sekokoh-kokohnya,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menganjurkan kepada semua pihak agar jangan mudah menarik kesimpulan dan menyalahkan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf yang baru seumur jagung.

“Karena, saya yakin siapapun yang menjadi presiden di negeri ini, sekarang ini, pasti juga tidak akan mampu menghindarinya karena masalah ini tidak bisa dilepaskan kaitannya dengan COVID-19,” katanya.

Ia juga menekankan bahwa corona tak hanya melanda dan merontokkan perekonomian negeri ini, tapi juga telah melanda negara lain di dunia, termasuk perekonomian negara-negara adidaya, seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat, serta Cina.

“Dengan rontok dan bermasalahnya ekonomi mereka oleh COVID-19, maka ekonomi kita tentu dengan sendirinya juga akan bermasalah. Karena ekonomi kita dan ekonomi negara-negara lain sudah terlalu jauh dan dalam berintegrasi dengan ekonomi dunia,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini