Apes Banget! Alvaro Morata, From Hero to Zero

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Spanyol tersingkir di semifinal Piala Eropa 2020 di tangan Italia. Alvaro Morata pantas disebut from hero to zero di laga ini.

Berlaga di Stadion Wembley, Rabu 7 Juli 2021 dini hari WIB, Spanyol ditundukkan Italia melalui adu penalti setelah laga berakhir imbang 1-1.

Spanyol tertinggal lebih dulu melalui gol Federico Chiesa. 10 menit jelang laga usai, Alvaro Morata mencetak gol penyeimbang. Laga dilanjutkan dengan babak tambahan 2×15 menit.

Tapi, tak ada gol tambahan tercipta. Pertandingan ditentukan melalui adu penalti. Dua penendang Spanyol, Daniel Olmo dan Morata gagal melakukan tugasnya. Sedangka di kubu Italia, hanya satu penendang yang gagal, yakni Manuel Locatelli.

Morata, yang masuk di babak kedua, membawa harapan bagi Spanyol setelah mampu mencetak gol penyeimbang. Sayang, dia menjadi pesakitan karena gagal melakukan tugasnya menjadi eksekutor penalti.

Meski menjadi salah satu penyebab tersingkirnya Spanyol, Morata mendapat pembelaan dari pelatih Luis Enrique.

“Morata mengalami cedera otot adductor, tapi dia masih mau menjadi eksekutor penalti. Itu menunjukkan betapa besarnya kepribadian dia,” kata Enrique, dikutip dari laman resmi Piala Eropa 2020.

“Dia berperan besar bagi kami sepanjang turnamen ini. Di olahraga profesional, kami harus belajar bagaimana menang dan bagaimana caranya menerima kekalahan,” ujarnya.

“Itu sebabnya saya ingin mengucapkan selamat pada Italia. Kami akan kembali ke Spanyol dengan perasaan bahwa tim ini adalah salah satu yang terbaik di turnamen,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini