9 Kiai Sepuh Ingin Muktamar NU Diundur

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Muktamar ke 34 Nahdlatul Ulama dihimbau untuk mundur dari jadwalnya. Desakan mundur ini muncul dari sejumlah kiai sepuh. Idealnya, muktamar digelar pada akhir Januari 2022 yang bertepatan dengan Harlah ke-96 NU.

Hal ini berdasarkan hasil pertemuan Masyayikh NU di Jakarta. Kesepakatan masyayikh terkait Muktamar ke-34 NU, antara lain muktamar dapat berlangsung dalam suasana kekeluargaan, persaudaraan, dan kebersamaan. Selain itu, disertai suasana teduh, aman, damai, dan harmonis.

“Saya lebih suka tarik napas dan mundur, alasannya agar panitia bisa lebih leluasa dan penyelenggaraan muktamar akan berlangsung lebih tertib,” ujar pimpinan Ponpes Darussa’adah sekaligus Rais Syuriah PWNU Lampung, Kiai Haji Muhsin Abdillah, Rabu, 24 November 2021.

Ada sembilan nama kiai sepuh yang mengajukan surat resmi ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta pelaksanaan muktamar dimundurkan. Kesembilan kiai tersebut, yakni KH Farid Wadjdy (Kaltim), KH Abdul Kadir Makarim (NTT), KH Bun Bunyamin (Jabar), KH Muhshin Abdillah (Lampung), KH Anwar Manshur (Jatim), KH Abuya Muhtadi Dimyati (Banten), KH Kharis Shodaqoh (Jateng), Buya Bagindo Leter (Sumbar), dan KH Manarul Hidayat (Jakarta).

Keinginan sembilan kiai ini sejalan dengan hasil Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) NU yang telah digelar sebelumnya. Terdapat klausul pelaksanaan muktamar dengan persetujuan pemerintah dan mempertimbangkan pandemi covid-19.

Hasil kesepakatan masyayikh ini dibuat dalam rangka membangun kemandirian bangsa untuk perdamaian dunia.

Sebelumnya, Panitia Pengarah (Steering Committee) Muktamar NU, Muhammad Nuh menegaskan pelaksanaan Muktamar ke-34 NU berpotensi mundur. Alasannya, murni akibat pandemi covid-19.

“Murni karena alasan pandemi, pemerintah akan menerapkan PPKM untuk mencegah penularan Covid-19 di libur akhir tahun,” kata Muhammad Nuh yang merupakan Ketua Steering Committee (SC) Muktamar ke-34 NU, Jumat, 19 November 2021.

 

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini