Puasa Bisa Mengurangi Depresi dan Rasa Cemas, Mitos atau Fakta?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bukan hal baru jika berpuasa bisa memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Pasalnya, puasa bisa membuat organ-organ tubuh beristirahat dan metabolisme tubuh lebih baik.

Tapi, ada pula yang mengatakan berpuasa baik untuk kesehatan mental. Salah satunya mengurangi rasa cemas dan depresi.

Lantas, apa benar puasa bisa mengurangi stres dan rasa cemas? Mitos atau fakta?

Jawabannya ialah fakta. Dilansir Hello Sehat, saat berpuasa tubuh mengeluarkan hormon-hormon yang dapat membantu memperbaiki rasa cemas, menjaga suasana hati, hingga mengurangi stres.

Pada minggu awal puasa Ramadan, tubuh mulai beradaptasi dengan rasa lapar yang melepaskan sejumlah besar katekolamin yang membuat perasaan menjadi lebih baik. Katekolamin adalah sekelompok hormon untuk menanggapi perasaan stres, termasuk hormon adrenalin, norepinefrin, dan dopamin.

Sementara itu, dalam buku berjudul The Fast Diet, Michael Mosley mengatakan puasa dapat menyebabkan pelepasan produksi protein ke otak yang dinamakan BDNF (Brain-derived neurotrophic factor).

Protein otak yang dilepaskan ini memiliki efek yang mirip dengan efek obat-obatan antidepresan. Sehingga, saat berpuasa tingkat kecemasan, stres, dan depresi ringan bisa menurun.

“Ini (puasa) telah terbukti melindungi sel-sel otak dan dapat mengurangi depresi dan kecemasan,” kata Mosley.

Tak sampai di situ, puasa juga memiliki manfaat baik lainnya. Salah satunya meningkatkan kualitas tidur. Dengan kualitas tidur yang baik, tubuh dan mental juga bisa ikut sehat. Dengan begitu, pikiran menjadi lebih positif dan terhindar dari stres.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini