Mengenal Non-biner, Status Gender yang Diakui Demi Lovato

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Solois Hollywood, Demi Lovato sukses menggegerkan warganet. Ia mengaku sebagai nonbiner atau tak memiliki identitas gender.

Hal itu diungkap melalui unggahannya di Instagram pada Rabu, 19 Mei 2021. Ia pun meminta agar kata sapaan untuk dirinya yang semula she atau her menjadi they atau them.

Lantas, apa sebenarnya istilah nonbiner?

Dilansir WebMD, istilah “seks non-biner” bisa berarti dua hal. Pertama, ini dapat merujuk pada jenis kelamin orang yang non-biner, mirip dengan istilah “jenis kelamin perempuan” atau “jenis kelamin laki-laki”. Kedua, ini bisa merujuk pada berhubungan seks dengan orang non-biner.

Orang non-biner tidak hanya tidak mengidentifikasi sebagai jenis kelamin yang mereka tetapkan saat lahir. Mereka sama sekali tidak mengidentifikasi dengan jenis kelamin laki-laki atau perempuan.

Non-biner sering kali memiliki preferensi khusus dalam hal tindakan seks. Kemungkinan orang non-biner akan memiliki anatomi dan preferensi yang berbeda dengan orang lain yang bukan biner.

Orang yang non-biner kemungkinan besar mengalami jenis kelamin mereka dengan cara ini jauh sebelum keluar sebagai non-biner. Bahkan jika identitas gender mereka berubah, mereka mungkin genderfluid, yang merupakan identitas gender non-biner lainnya.

Apa yang harus kita lakukan dengan rekan yang non-biner? Tak lain ialah mendukung dan menghargainya. National Center for Transgender Equality menuliskan ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghargai seseorang yang memutuskan untuk non-biner.

Di antaranya mengubah tulisan atau sapaan pada mereka. Biasakan untuk menyebut namanya, atau menggunakan kata they atau them.

Dengan begitu, masyarakat yang memutuskan untuk non-biner merasa dihargai dan tak dikucilkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kerap Dimanfaatkan Oknum Tertentu, Ketua SBSI DIY Minta Hari Buruh Tak Ditunggangi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Peringatan Hari Buruh, atau May Day, yang jatuh pada tanggal 1 Mei, menjadi momen signifikan bagi para pekerja di seluruh dunia untuk memperingati solidaritas dan perjuangan mereka. Sayangnya, dalam beberapa kasus, demonstrasi yang dilakukan oleh para pekerja sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain.
- Advertisement -

Baca berita yang ini