Manfaat Tahu dan Tempe bagi Kesehatan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tempe dan tahu merupakan makanan dengan harga murah meriah yang populer sebagai makanan rakyat. Selain murah dan lezat, tahu dan tempe ternyata memiliki segudang manfaat untuk kesehatan.

Hal ini dikarenakan tahu dan tempe berbahan dasar kacang kedelai yang kaya akan gizi. Tahu dan tempe sudah dikenal sebagai salah satu sumber protein. Keduanya juga mengandung banyak nutrisi seperti vitamin, mineral, asam lemak tak jenuh, serat pangan, isoflavon dan sebagainya.

Karena tahu dan tempe sama-sama bernutrisi tinggi, kedua makanan tersebut bisa dijadikan sebagai menu harian untuk mendapatkan manfaat tahu dan tempe. Pastikan untuk mengolah keduanya dengan cara sehat seperti direbus atau dikukus guna mendapatkan kesehatan yang lebih maksimal. Berikut masing-masing manfaat tahu dan tempe dari berbagai sumber.

Mengurangi Risiko Kanker

Manfaat tahu dan tempe untuk kesehatan pertama mampu mengurangi risiko kanker. Manfaat ini didapat karena tahu memiliki senyawa isoflavon. Ini merupakan kandungan berupa antioksidan yang dapat menghambat pertumbuhan kanker.

Beberapa penelitian juga telah menunjukkan bahwa mengonsumsi kacang kedelai dan produk olahannya termasuk tahu dapat menurunkan risiko kanker, terutama kanker prostat, kanker usus besar atau kolorektal, dan kanker payudara.

Meringankan Gejala Menopouse

Manfaat tahu dan tempe selanjutnya adalah meringankan gejala menopause. Hal ini dikarenakan adanya senyawa organik di dalam tahu, isoflavon. Senyawa inilah yang sangat berperan dalam membantu mengatasi gejala menopause pada perempuan.

Isoflavon merupakan senyawa berbasis tanaman yang meniru hormone estrogen dalam tubuh. Maka tak heran kalau tahu bisa membantu menstabilkan kadar estrogen saat menopause dan juga memberikan kelegaan dari hot flashes atau perasaan demam panas tiba-tiba yang bisa muncul pada gejala menopause.

Menurunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular

Tahu memiliki kandungan protein yang tidak kalah tinggi dari tempe. Tak heran kalau tahu bisa menggantikan sumber protein hewani dalam menu makanan.

Kandungan protein nabati pada tahu juga berperan untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh, tekanan darah tinggi, dan risiko aterosklerosis. Selain itu, zat aktif di dalam kedelai dan tahu juga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).

Oleh karena itu, mengonsumsi produk kedelai secara teratur seperti tahu dipercaya bisa menurunkan kadar kolesterol dan lemak jenuh di dalam tubuh. Hal inilah yang bisa mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Baik untuk Fungsi Ginjal

Protein yang terkandung di dalam kedelai penting untuk kamu yang sedang menjalani cuci darah atau transplantasi ginjal. Manfaat tahu juga dapat meningkatkan fungsi ginjal. Pada sebuah analisa dari sembilan kali percobaan menunjukkan efek positif kedelai bagi penderita ginjal kronis. Hal ini dikarenakan adanya kandungan protein di dalamnya.

Baik untuk Penderita Diabetes Tipe 2

Penderita diabetes tipe 2 kerap mengalami penyakit ginjal, menyebabkan tubuhnya mengeluarkan protein berlebihan dalam urine.

Penelitian juga telah menunjukkan bahwa orang yang hanya mengonsumsi protein kedelai dapat mengeluarkan lebih sedikit protein daripada mereka yang hanya mengonsumsi protein hewani. Maka dari itu, manfaat tahu ini baik bagi penderita diabetes tipe 2.

Baik untuk Fungsi Otak dan Elastisitas Kulit

Kandungan isoflavon dan lecithin pada tahu juga diduga memiliki pengaruh baik terhadap fungsi otak dan ingatan. Selain itu, isoflavon secara signifikan mengurangi keriput dan meningkatkan elastisitas kulit.

Mencegah Osteoporosis

Selain senyawa isoflavon, tahu juga mengandung tinggi kalsium. Kalsium merupakan bahan utama untuk pembentukan tulang. Bila kamu kekurangan asupan kalsium, maka akan mudah menyebabkan osteoporosis terutama di usia tua.

Kamu bisa mendapatkan kandungan kalsium melalui tahu ini. Tahu disarankan untuk masa pertumbuhan anak dan juga bagi orang dewasa. Rutin mengonsumsi tahu dapat memperlambat pengeroposan tulang dan menjaga tulang tetap kuat.

Sumber Protein

Tempe mengandung protein berkualitas tinggi dan asam amino yang dibutuhkan tubuh. Protein dalam tempe dapat menghasilkan manfaat tahu dan tempe untuk membantu mempertahankan jaringan otot dan juga membuat enzim yang berguna bagi kebutuhan sel.

Tinggi Kalsium

Tempe mengandung kalsium yang tinggi. Sebuah penelitian yang di lakukan di Kuala Lumpur mendapatkan bahwa kandungan kalsium di dalam 4 buat tempe setara dengan kalsium dari susu sapi.

Membantu Proses Metabolisme Tubuh

Kandungan riboflavin (vitamin B2) dan niacin (vitamin B3) yang terdapat di dalam tempe berperan dalam proses metabolisme tubuh. Kedua zat ini mengaktifkan enzim yang dibutuhkan tubuh agar berfungsi.

Riboflavin juga memberi manfaat bagi kesehatan mata dan kulit, sedangkan niacin dapat membantu mengontrol nafsu makan.

Menangkal Radikal Bebas

Manfaat tahu dan tempe mampu menangkal radikal bebas. Manfaat ini didapat karena tempe mengandung antioksidan isoflavon yang berperan dalam melawan radikal bebas.

Antioksidan ini dapat membantu mencegah berbagai penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, diabetes dan lain sebagainya serta dapat pula mencegah berbagai jenis kanker (prostat, payudara).

Mengurangi Risiko Penyakit Jantung dan Kolesterol

Tempe mengandung isoflavon yang membantu mengurangi kolesterol jahat (LDL). Selain itu, tempe banyak mengandung lemak tak jenuh majemuk (PUFA) dan niasin yang juga berperan menurunkan kolesterol jahat sehingga dapat menurunkan resiko serangan jantung.

 Cocok untuk Orang yang Sedang Diet

Kandungan sodium dalam tempe sangat sedikit, berbeda dengan makanan hasil fermentasi kedelai lainnya seperti miso yang sangat asin.

Reporter: Indah Utami

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini