Kebiasaan Toxic yang Terlihat Normal dalam Hubungan Asmara

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Anda mungkin menilai bahwa hubungan Anda dengan pasangan berada dalam konteks yang normal dan wajar. Namun, tak ada yang tahu bila hubungan asmara Anda dengan kekasih berada dalam toxic relationship.

Para ahli mengatakan, banyak yang tidak menyadari bahwa toxic relationship atau kebiasaan buruk diterapkan dalam hubungan mereka. Melansir Times of India, beberapa kebiasaan yang dapat menjadi toxic dalam suatu hubungan asmara.

Memanggil kekasih dengan sebutan ‘you are my everything’

Ketika kamu melakukan hal ini, maka sejatinya kamu telah menghapus posisimu dalam hidupmu.

Terlalu rajin berkabar

Mengirim pesan singkat, menghubunginya, atau menempatkannya dalam 24/7 sama sekali tidak sehat! Semua orang membutuhkan ruang, pun dengan pasanganmu. Dan apa yang kamu lakukan ini hanya membuat polusi dalam hubungan asmaramu.

Meminta pasanganmu menyelesaikan segala masalah

Meski pasanganmu selalu ada dan setia, mendukung setiap apa yang kamu lakukan, kamu tidak harus bergantung kepadanya untuk memecahkan semua masalah. Kamu perlu menyelesaikannya sendiri.

Jangan menekannya untuk membahagiakanmu!

Bahagiamu bukan tanggung jawabnya. Itu semua ada pada dirimu sendiri. Kamu yang seharusnya membuat dirimu bahagia dan berharga.

Melakukan semuanya bersama

Cobalah berhenti untuk melakukan setiap hal bersamanya.  Meski dia kekasihmu dan belahan jiwamu, dia juga memiliki kegiatan. Berikan berapa luang untuk pasanganmu menjalani hidupnya.

PDA bukanlah segalanya

PDA atau Public Displays of Affection yang berarti pertunjukkan kasih sayang di depan umum bukanlah segalanya. So, kamu tak harus pamer kepada dunia mengenai hubungan asmaramu dengan si dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini