Ini Cara Deteksi Dini untuk Mengetahui Kanker Payudara

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA — Dokter spesialis bedah onkologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Bob Andinata mengungkapkan sejumlah cara yang bisa dilakukan kaum wanita untuk mendeteksi keberadaan kanker payudara.

“Dengan deteksi dini, kita bisa menemukan kanker di stadium awal. Angka kesembuhan tinggi dan biaya yang dikeluarkan juga lebih kecil,” katanya, dikutip Senin 18 Oktober 2021.

Ia juga menjelaskan bahwa deteksi dini dapat dilakukan dengan Sadari (Periksa Payudara Sendiri) setiap hari ketujuh hingga ke-10 dari hari pertama haid dan Sadanis (Periksa Payudara Klinis) dengan bantuan tenaga kesehatan.

“Kalau sudah menopause, diingat-ingat lagi biasanya haid setiap tanggal berapa, apakah di awal, di pertengahan, atau di akhir bulan,” ujarnya.

Untuk itu, perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala yang bisa dilakukan sendiri yang terdiri atas beberapa cara antara lain :

Cara pertama, angkat tangan sambil bercermin dan periksa apakah ada kemerahan atau bengkak di payudara.

Cara kedua, Anda bisa meletakkan tangan di pinggang dan periksa payudara seperti cara pertama.

Cara ketiga, tekan payudara dari atas ke bawah atau melingkar dan rasakan apakah ada benjolan.

Cara keempat, tekan payudara ke arah puting dan lihat apakah ada cairan yang keluar. Sedangkan cara terakhir dapat dilakukan dengan posisi berbaring dan tekan payudara secara melingkar.

Bob juga menjelaskan bahwa jika ditemukan kanker payudara stadium 0, maka angka kesembuhannya bisa mencapai 99-100 persen. Sedangkan kanker stadium 1, angka kesembuhannya 95-99 persen.

“Namun, jika kanker ditemukan sudah berada di stadium 2, maka angka kesembuhannya berkurang menjadi 70-80 persen. Sedangkan angka kesembuhan bagi stadium 3 adalah 50 persen dan stadium 4 hanya 20 persen,” katanya.

Menurut data The Global Cancer Observatory, kanker payudara telah menjadi penyebab kematian nomor dua di Indonesia pada 2020. Adapun gejala klinis kanker payudara, kata dr Bob, biasanya berawal dari benjolan tanpa rasa nyeri sehingga kebanyakan orang merasa tidak perlu memeriksakan diri ke dokter.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini