Ingin Tetap Aman dari Virus Corona, Ini Panduan Bagi Wisatawan yang Hobi Travelling

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Penyebaran virus corona membuat industry pariwisata di seluruh dunia kacau balau. Alhasil, banyak dari wisatawan kini memilih menahan diri di rumah di tengah merebaknya virus corona yang sudah menyebar ke 93 negara dan meng infeksi lebih dari 100 ribu orang.

Virus yang pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Cina itu hingga kini belum ditemukan vaksinnya dan sejumlah negara sudah menutup perbatasan mereka untuk mencegah keluar masuknya orang dari wilayah yang terdampak corona.

Di tengah kekacauan ini, sejumlah perusahaan membatalkan konferensi besar dan badan olah raga dunia juga membatalkan kegiatan, serta menunda turnamen.

Maskapai penerbangan internasional juga kini menunda penerbangan ke sejumlah negara yang terdampak, termasuk ke Cina, Korea Selatan, Italia dan Iran.

  1. Apakah wisatawan harus membatalkan atau menunda rencana ke luar negeri?

Jawabannya tergantung, kata ahli kesehatan.Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan orang yang usianya lanjut atau mereka yang sudah punya masalah kesehatan menunda atau menghindari bepergian ke negara yang mengalami penularan corona.

Itu karena penyakit ini, meski menunjukkan gejala ringan dalam 80 persen kasus, namun bisa fatal bagi mereka yang berusia di atas 65 tahun atau punya riwayat sakit berat.

  1. Apakah ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan?

Kalau Anda memutuskan untuk pergi ke lokasi yang terdampak corona, Anda harus mempertimbangkan risiko dan kualitas layanan kesehatan di negara tersebut, jika sewaktu-waktu Anda sakit, kata akademisi senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, Crystal Watson.

Faktor lainnya adalah Anda harus siap jika harus menjalani karantina seandainya terjadi wabah.

“Para wisatawan harus paham kemungkinan ini. Mereka bisa terjebak di suatu tempat untuk jangka waktu yang lama dan mereka harus siap dengan itu,” kata dia.

  1. Bagaimana Anda bisa melindungi diri sendiri jika harus bepergian?

Jika Anda tetap akan bepergian WHO memberi serangkaian rekomendasi untuk meminimalkan risiko terinfeksi. Misalnya sering-sering mencuci tangan, menutup hidung dan mulut ketika batuk dan menghindari kontak dekat dengan orang yang menunjukkan gejala.

Jika Anda menunjukkan gejala sakit ketika sedang bepergian, misal demam, batuk atau sesak napas, WHO menyarankan Anda segera menghubungi layanan kesehatan setempat lewat telepon dan memberi tahu riwayat perjalanan Anda.

Para wisatawan juga sebaiknya selalu membawa cairan pembersih tangan dan menjaga jarak sejauh dua meter dari orang lain jika memungkinkan, kata Bharat Pankhania, ahli penyakit menular di Universitas Exeter Inggris.

“Yang kedua adalah membekali diri dengan informasi tentang negara tujuan. Dengan kedua cara itu maka wisawatan bisa lebih terlindungi dan tetap aman,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini