Federal, Sepeda Buatan Indonesia yang Laris di Eropa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Indonesia pernah memproduksi sepeda kayuh yang diminati negara-negara Eropa sehingga kita dituduh melakukan dumping.

Sepeda itu memiliki merk Federal. Proyek pembuatannya diawali dengan situasi krisis moneter tahun 1986-an.

Saat itu, manajemen Astra sedang mencari peluang ekspor dan menghadapi empat opsi untuk membuat produk ekspor yaitu sepeda, payung, panci dan sepatu merk Nike.

Lalu, dipilihlah sepeda karena tren alat transportasi itu di Eropa cukup tinggi lalu sepeda yang diekspor itu diberi nama Federal.

Merk itu semakin dikenal ketika diminta membuat sepeda dengan rangka yang kuat untuk peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) dan dikendarai Presiden Soeharto.

Di awal produksinya, Federal mengambil ceruk pasar sepeda gunung yang tidak diisi pesainyanya PT Inserasena produsen Polygon dan Wimcycle, sebab pesaingnya hanya fokus di sepeda mini, balap dan jengki.

Jadilah Federal identik dengan sepeda gunung alias mountain-bike (MTB). Sejak itu orang Indonesia selalu menyebut Federal dengan MTB.

Di awal berproduksi Astra sanggup membuat 500 ribu unit sepeda dalam satu bulan karena begitu dikenalnya nama itu.

PT Federal Cycle Mustika (FCM) tidak perlu menunggu lama, setahun setelah meluncurkan produk pertamanya sudah mampu mengekspor ke negara-negara Eropa hingga 7.028 unit. Tahun 1988 bahkan mampu mengekspor berlipat-lipat hingga berjumlah 26.656 unit.

Tetapi kepopulerannya juga membawa konsekuensi yaitu merek sepeda itu banyak dibajak oleh pabrik sepeda rumahan. Maka, FCM memasang stiker hologram di rangka sepeda, serta mencantumkan serial number di rangka sepeda dalam bentuk angka permanen.

Namun, sayang pada 1994 Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) menuding FCM telah melakukan praktik dumping dalam penjualan sepeda di negara-negara itu karena menjual Federal dengan harga lebih murah daripada harga di dalam negeri.

Padahal, kejadian sebenarnya sejumlah suku cadang sepeda mendapat fasilitas bebas bea masuk untuk hasil produksi yang diekspor kembali.

Dua tahun setelah penolakan MEE itu, FCM pun bangkrut. FCM tidak memproduksi sepeda lagi meski MEE mencabut larangan impor Federal pada 2004.

Kuat dugaan larangan impor sepeda di negara-negara Eropa saat itu sebenarnya bukan alasan dumping tetapi untuk melindungi merk dalam negeri mereka, karena Federal terus menerus digemari akibat rangkanya yang kuat.

Kini para pencinta sepeda masih memburu sepeda orisinil maupun rangka Federal dan rela dibeli dengan harga fantastis bisa mencapai Rp 20 juta per unit.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Ciptakan Pilkada Damai Tanpa Hoaks dan Ujaran Kebencian

Menciptakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) damai tanpa hoaks dan ujaran kebencian adalah sebuah panggilan moral dan tanggung jawab kolektif yang harus...
- Advertisement -

Baca berita yang ini