Angka Perceraian Melonjak Drastis Selama Pandemi, Dear Pasutri Jangan Abaikan 5 Hal Ini!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tanggal 29 Juni diperingati sebagai Hari keluarga Nasional (Harganas). Dan di 2020 ini, peringatan Harganas sudah memasuki tahun ke XXVI.

Sayangnya, bertepatan dengan momen Harganas, keluarga-keluarga di Indonesia justru tengah menghadapi kenyataan pahit. Pasalnya, menurut sejumlah data angka perceraian di sejumlah wilayah di Indonesia meningkat tajam selama masa pandemi Covid-19.

Contohnya saja di Cianjur, Jawa Barat. Berdasarkan data Pengadilan Agama Cianjur, jumlah pendaftar gugatan dalam satu hari bisa mencapai 50 orang. Hingga Juni 2020 kasus gugatan cerai yang terdaftar mencapai 2.029 kasus.

Fakta ini tentu saja makin membuat kita sadar bahwa dampak pandemi Covid-19 begitu signifikan. Tak hanya menyentuh ranah kesehatan, ekonomi dan pendidikan. Namun juga berbagai sendi kehidupan keluarga.

Rata-rata perceraian yang terjadi selama pandemi dipicu persoalan ekonomi. Masa karantina yang panjang akibat Covid-19 membuat ekonomi masyarakat terganggu.

Tak dipungkiri banyak keluarga mengalami kesulitan ekonomi yang semakin parah selama pandemi. Banyak yang kehilangan mata pencaharian namun di saat yang sama masih harus bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan keluarga. Ini kemudian yang memicu terjadinya pertengkaran antara pasangan suami istri hingga berujung pada perceraian.

Tak hanya masalah ekonomi, banyaknya perceraian di tengah pandemi ternyata juga dipicu intensitas pertemuan pasutri yang terlalu panjang selama masa karantina. Yup, percaya gak percaya, menghabiskan waktu sepanjang hari bersama pasangan selama masa lockdown nyatanya bisa bikin hubungan jadi tak harmonis.

Menurut Ketua Divisi Ilmu Keluarga, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia IPB, Dr Herien Puspitawati, perubahan aktivitas pasangan suami istri selama pandemi berpotensi menyebabkan perselisihan.

Yang tadinya berjumpa hanya beberapa jam karena bekerja di luar, kini harus menghabiskan waktu bersama selama 24 jam. “Keburukan” satu sama lain pun tak lagi bisa ditutup-tutupi. Ditambah lagi stres dan tekanan beban hidup yang kian meningkat selama pandemi.

Alhasil seperti bom waktu. Jika para pasutri tidak pintar-pintar mengendalikan, maka bisa “meledak” sewaktu-waktu hingga berujung pada perpisahan.

Nah, untuk mencegah hal tersebut, suami istri tentu harus berupaya menjaga keharmonisan pernikahan di tengah pandemi. Berikut 5 tipsnya!

1. Terima Kekurangan

Para pasutri harus berkomitmen untuk menerima kekurangan satu sama lain. Tak selalu berjalan mulus, ada kalanya hidup diterpa masalah dan musibah. Nah, di momen-momen sulit inilah para pasutri harus siap menerima kekurangan satu sama lain.

2. Jadi Mitra yang Seimbang

Dalam kehidupan rumah tangga, pasutri harus jadi mitra yang seimbang. Memiliki hak dan kewajiban yang sama. Keduanya harus saling bekerjasama dan membantu dalam berbagai hal.

Contohnya saja, saat work from home, suami istri harus membagi waktu dan bergantian. Saat suami WFH, istri mengerjakan aktivitas rumah tangga lainnya seperti menemani anak. Demikian pula sebaliknya, saat istri WFH suami wajib membantu istri menemani buah hati.

3. Terbuka dalam Komunikasi

Pasutri harus terbuka dalam berkomunikasi satu sama lain. Jangan ada yang ditutup-tutupi. Jika merasa ada yang tidak nyaman di hati, maka utarakan secara jujur kepada pasangan. Bicarakan segala masalah yang terjadi dengan cara yang cepat dan tepat untuk mewujudkan tujuan bersama keluarga.

4. Rajin Puji Pasangan

Rajin-rajinlah memuji pasangan. Perbanyak ucapan romantis seperti panggilan sayang dan segeralah minta maaf jika pasangan kurang berkenan. Hal ini penting untuk menjaga keharmonisan pernikahan.

5. Bikin Aktivitas yang Beda

Selama di rumah aja, coba nikmati momen bersama pasangan dengan membuat aktivitas yang seru dan berbeda. Misalnya saja, ajak pasangan menonton drama Korea, masak bersama, olahraga bersama atau aktivitas-aktivitas seru lainnya yang sebelumnya jarang dilakukan bersama. Pokoknya, aktivitas yang bikin stres hilang dan hubungan makin harmonis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini