Emas Sering Disebut Sebagai Logam Mulia, Mengapa?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menjadi simbol kemewahan sejak zaman kuno, emas menjadi perhiasan yang sangat disukai wanita untuk dijadikan perhiasan. Namun tak hanya perhiasan, emas juga kerap dijadikan objek investasi, karena dapat menjaga nilai harta di masa mendatang.

Saat mata uang melemah, maka harga emas akan tinggi. Di masa inilah orang-orang memanfaatkannya untuk menjual emas mereka. Dengan kata lain, emas dapat mengurangi resiko buruk yang terjadi pada kekayaan kita.

Emas juga menjadi logam yang jarang ditemukan dan cenderung lebih kuat daripada jenis logam lainnya. Kuat di sini berarti, ia masih tetap mempertahankan kemurniannya dalam waktu yang lama.

Emas tidak mudah larut dalam larutan asam maupun pelarut biasa. ia juga mudah dilapiskan ke logam lainnya. Itulah yang menjadi sebab mengapa emas dianggap sebagai barang berharga.

Lantas, sebenarnya sejak kapan emas menjadi barang berharga?

Tercatat dalam sejarah, Mesir menjadi negara pertama yang mengolah emas. Kala itu budak dan para tahanan oerang dipekerjakan di pertambangan untuk menjadikan emas sebagai komoditas, akrena saat itu memang emas belum memiliki nilai tukar resmi.

Barulah di tahun 2.600 Sebelum Masehi penduduk Mesopotamia kuno mulai mengolah emas menjadi perhiasan dan menjadi barang berharga. Kemudian, di tahun 700 Sebelum Masehi, koine mas muncul pertama kali dan digunakan sebagai mata uang.

Di tahun 564 Sebelum Masehi, Raja Croesus dari Lidia melakukan peningkatan teknik pemurnian emas dan membangun mata uang emas internasional pertama. Hingga akhirnya di tahun 1854 Masehi, Inggris mulai menjadikan emas sebagai mata uang menggunakan sistem Gold Standart, yakni sistem yang menetapkan nilai mata uangnya dalam jumlah emas tertentu.

Dalam sistem ini, harga emas mulai ditetapkan per ons dan disesuaikan juga dengan nilai berbagai mata uang di dunia.

Logam Mulia

Pada dasarnya, tak semua logam disebut logam mulia. Logam mulia dapat diartikan sebagai logam yang tahan terhadap oksidasi dan korosi. Ia terbentuk secara alami dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Jika ditilik dari definisi tersebut, emas masuk ke dalam kriteria logam mulia, sebab emas tidak mudah karat, noda, dan memudar. Ia sama sekali tak mudah bereaksi terhadap unsur-unsur kimia. Ia berbeda dengan tembaga dan perak yang mudah bereaksi terhadap sulfur.

Emas juga lunak sehingga mudah dilebur dan dibentuk. Namun meski lunak, bentuknya tak mudah berubah.

Ada pula alasan lain mengapa emas disebut sebagai logam mulia, yakni karena biaya produksinya. Jika proses untuk mendapatkan logam-logam lain cenderung mudah, maka proses untuk mendapatkan emas sangatlah sulit karena emas berada jauh dari permukaan bumi.

Secara lebih persis, ia berada di lapisan mantel bumi, satu lapis lebih dalam dari bagia kerak bumi. Itu sebabnya biaya menambang emas jauh lebih mahal daripada logam lainnya. Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa harga emas cukup tinggi.

Reporter: Intan Nadhira Safitri

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini