Berdiplomasi Lewat Seribu Pintu

Baca Juga

Mata Indonesia, Jakarta – Diplomat bijak percaya bahwa diplomasi bisa dilakukan lewat seribu pintu. Sepertinya ini memang kalimat bijak sungguhan, karena dalam perkembangannya, masing-masing negara bisa membangun jaring diplomasinya sesuai potensi.

Sebagaimana diberitakan oleh KBRI Seoul lewat  laman portal kementerian Luar  negeri RI, Kemarin, 23 Februari 2023, KBRI Seoul dan  Dharma Wanita Persatuan KBRI Seoul, misalnya  menyelenggarakan Coffee Morning pada tanggal. Acara ini didukung oleh Seoul Association of Military Attache Spouses/SAMA dan maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia.

“Meskipun dilaksanakan secara sederhana, acara ini ditujukan untuk memperkaya wawasan pasangan Duta Besar negara ASEAN dan pasangan Atase Pertahanan dari negara-negara sahabat mengenai khazanah budaya dan keragaman ekonomi kreatif Indonesia,” ujar Susi Ardhani Sulistiyanto, istri Duta Besar RI di Seoul selaku Ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Seoul saat membuka acara Coffee Morning di Wisma Duta Besar RI di Seoul.

Di samping diplomasi budaya dan ekonomi kreatif, diplomasi gastronomi juga ditampilkan apik melalui promosi kue-kue tradisional Nusantara seperti Panada dari Sulawesi Utara dan Arem-arem serta Kelepon dari Jawa Tengah. Kopi hitam produksi Indonesia juga disajikan

Pada sambutannya, Lebih lanjut ​Susi Sulis, panggilan akrab istri Dubes RI di Seoul, menyampaikan bahwa perempuan memiliki keistimewaan sebagai penanam dan penumbuh rasa cinta Tanah Air. Dan itu bisa dilakukan melalui promosi pariwisata, budaya dan ekonomi kreatif Indonesia.

Dalam rangka peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Korea Selatan, Duta Besar Gandi Sulistiyanto menyampaikan bahwa KBRI tidak hanya menggalakkan kerjasama antara sektor publik dan privat tetapi juga kerjasama antara komunitas.

Itu artinya, perempuan Indonesia di Korea Selatan memainkan peran kunci untuk mempromosikan Tanah Air. Salah satunya melalui warisan budaya bangsa.

Fokus dari acara coffee morning adalah promosi dua ikon warisan budaya tak benda Indonesia (intangible cultural heritage) yang telah didaftarkan di UNESCO yaitu Batik (2009) dan Gamelan (2021).

Workshop kali ini diikuti oleh para istri Duta Besar negara ASEAN dan istri Atase Militer negara sahabat. Selama workshop berlangsung, hadirin diajak belajar menggunakan canting untuk membatik.

Amazing, simply amazing Batik making. Sudah sejak lama saya mendengar mengenai Batik dari Indonesia. Tetapi saya belum pernah berkesempatan melihat proses pembuatan. Hari ini mimpi saya membuat Batik menjadi kenyataan”, ungkap Karina Cote, President Seoul Association of Military Attaches (SAMA) Spouses, yang menyampaikan apresiasinya.

Selain itu para tetamu juga dihibur penampilan gamelan. Semua ini membuat hadirin yang terdiri dari sekitar 60 orang pasangan Duta Besar negara anggota ASEAN (Lao PDR, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam) dan pasangan Atase Militer di Seoul, begitu antusias. ​

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini