Benarkah Dajjal Berada di Pulau Socotra?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JEDDAH – Bagi umat Islam, ujian paling besar yang akan dihadapi menjelang hari kiamat adalah munculnya Dajjal.

Dalam buku Tafsir Al-‘Usyr Al-Akhir dari Alquran Al Karim dijelaskan tentang munculnya Dajjal. Rasulullah SAW bersabda: مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ

“Tidak ada perkara yang lebih besar antara penciptaan Adam sampai hari kiamat melebihi (fitnah) Dajjal.” (HR Muslim).

Dajjal adalah seorang laki-laki dari keturunan Adam yang keluar pada akhir zaman. Di antaranya kedua matanya tertulis ka-fa-ra yang bisa dibaca setiap orang yang beriman. Mata kanannya buta. Saat pertama kali keluar, dia mengaku sebagai orang saleh. Lalu mengaku sebagai nabi, kemudian mengaku sebagai Tuhan.

Dajjal dalam eskatologi Islam akan muncul menjelang hari kiamat. Ia merupakan sosok yang kafir sesat jahat. Kehadirannya akan membawa fitnah dan ujian yang besar. Menurut para Salafus shahih, Dajjal bukan dari golongan jin dan dia adalah seorang anak Adam. Sosok yang disebutkan memiliki ciri fisik seperti cacat di mata sebelah kirinya dan punya rambut keriting dan lebat. Ia pun bisa makan dan minum.

Dalam ajaran agama Islam, Dajjal akan muncul pada akhir tahun sebagai tanda kiamat.

Jauh sebelum kemunculannya, makhluk jahat ini dikurung dalam sebuah pulau yang terpencil dan saat itu belum dihuni manusia.

Tamim ad-Dari, sahabat nabi yang telah memeluk Islam dan sebelumnya merupakan pendeta Nasrani, memiliki sebuah kisah terkait kemunculan sosok Dajjal. Suatu saat ia berlayar bersama 30 orang laki-laki dari kabilah Judzam dan Lakham. Mereka kemudian terdampar di sebuah pulau yang berada di Laut Syam (Laut Arab). Ketika terdampar di pulau itu, mereka menjumpai sosok mahluk berambut lebat yang bisa berbicara dan menyebut dirinya sebagai al-Jassasah.

Tamim beserta rombongannya kemudian diperintah oleh al-Jassasah untuk memasuki sebuah biara. Di dalam biara ini ada sosok yang begitu mengerikan. Sosok tersebut bertubuh tegap dan sangat besar, sementara itu kedua tangannya dibelenggu ke tengkuknya dan di antara kedua lutut dan mata kakinya dirantai menggunakan besi.

Lokasi pulau terpencil itu berada di Laut Yaman. Dari lokasi yang terdapat banyak flora dan fauna aneh serta berada di laut Yaman, sejumlah peneliti menyebutkan  Pulau Socotra yang dimaksud Nabi Muhammad sebagai tempat dikurungnya Dajjal.

Diketahui, pulau itu merupakan bagian dari wilayah Republik Yaman. Lokasinya terletak di 80 km sebelah timur pulau Tanduk Afrika dan 380 km selatan Jazirah Arab.

Banyak pendapat ulama yang mengaitkan keanehan-keanehan di Pulau Socotra dengan dikurungnya Dajjal.

Media berbahasa Arab Sotor.com menyebutkan penamaan pulau Socotra berawal sejak Zaman Batu, terutama ketika perdagangan barang-barang antik dan kuno berkembang pesat pada saat itu. Di pulau tersebut, barang-barang kuno itu ada, maka dinamai Socotra, yang maknanya alami, unik.

Ada yang menyebut juga Socotra Island bermakna Pulau Kebahagiaan, seperti dikatakan oleh orang-orang Romawi dan Yunani kuno. Ini karena dari pulau itulah terdapat barang-barang unik yang dapat membahagiakan pemiliknya.

Adapun bahasa resmi yang dituturkan penduduknya ialah Bahasa Arab. Namun bahasa asli pulau ini masih dipakai juga, yaitu Bahasa Socotri, yang terancam punah karena jarang penduduknya yang menganggap bahasa ini penting untuk dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Keunikan lainnya dalah, di tempat terpencil ini terdapat 1.142 spesies endemik flora dan fauna, yang tidak ditemukan di tempat lain di bumi. Bak berada di planet lain.

Beberapa jenis tanaman misalnya, yang tak ada di tempat lain, adalah Pohon Darah Naga (Dragon Blood Trees), getah aromatis, dan sari lidah buaya langka, dan tanaman lain yang tumbuh di bebatuan.

Keanehan pohon darah naga yang memiliki nama ilmiah Dracaena cinnabari , memiliki kanopi yang mirip payung, dan ketika dipotong atau disayat, maka akan keluar getah berwarna merah darah.

Binatangnya pun aneh-aneh, seperti ular-ular raksasa yang tinggal di gua-gua. Ada juga bunglon ajaib Chamaeleo monachus. Konon, orang yang mendengar desisnya bisa menjadi bisu. Ada pula keong darat yang memanjat pohon untuk menghindari panas tandus.

Burung dendang laut cokelat (Sula leucogaster) di pantai barat Socotra, kepiting air tawar (Suqutrapotamon socotrensis), laba-laba tarantula biru ukuran besar, dan lainnya.

Selain hewan dan tumbuhan yang aneh, keanehan lainnya adalah penduduk Socotra. Sampai sekarang mereka seolah tak tersentuh peradaban modern. Adat istiadatnya masih sama seperti ribuan tahun lalu. Bahkan perdagangan mereka masih memakai sistem barter.

Reporter : R Al Redho Radja S

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini