Album The Joshua Tree, Sebuah Kekaguman U2 Pada Amerika

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Inilah album terbaik U2, The Joshua Tree. Album yang jadi masterpiece band asal Irlandia ini pernah terpilih menjadi album terhebat tahun 1980-an versi BBC.

Album ini menjadi sebuah ‘tribute’ untuk Amerika, negara kedua setelah Irlandia kampung halaman para personel U2. Selain menunjukkan warna musik Amerika – country, blues dan gospel – yang kental, lirik lagu-lagu di album ini juga berbicara tentang Amerika,

Album ini dibuat setelah penampilan fenomenal U2 tahun 1985, setahun setelah tampil dalam Konser Live Aid di Wembley. Penampilan U2 di konser amal yang diprakarsai Bob Geldof itu menjadi salah satu yang paling dibicarakan orang. Konser itu juga sekaligus menjadikan U2 salah satu band terbesar di dunia.

Bono (vokal), The Edge (gitar), Larry Mullen Jr (Drum) dan Adam Clayton sempat istirahat dulu dari serangkaian konser panjang U2 untuk mulai kembali rekaman. Persahabatan mereka dengan Keith Richards, Bob Dylan dan Van Morrison mendorong mereka menggali tradisi musik Amerika: country, blues dan gospel.

Sebagai produser untuk album ini adalah Daniel Lanois dan Brian Eno. Brian pada album ini turut mendukung lewat permainan keyboard. Melalui album ini, U2 juga tetap memasukkan unsur Ireland Rock yang dianut mereka.

Kegiatan rekaman album Joshua Tree berlangsung sejak Januari 1986 di Irlandia. Mereka menggarap album dengan santai dan merekamnya di dua rumah

Kegiatan rekaman baru tuntas pada bulan November 1986, sementara mixing baru tuntas di bulan Januari 1987. Selain itu, Bono juga memperdalam kemampuannya dalam menulis lirik. Hasilnya adalah sebuah album terbaik yang pernah mereka hasilkan, dan salah satu album terbaik sepanjang sejarah rock: The Joshua Tree, yang berada pada nomor 27 dalam list 500 Greatest Albums of All Time majalah Rolling Stone.

Penampilan megah U2 di The Joshua Tree Concert
Penampilan megah U2 di The Joshua Tree Concert

Album Joshua Tree mendapat pujian tinggi tidak hanya dari penggemar U2 tapi juga dari kritikus musik. Malah sebagian kritikus musik menyebut album ini akan banyak berpengaruh pada gaya musik generasi berikutnya.

Album ini juga berhasil terjual lebih dari 25 juta keping, dengan 10 juta di antaranya habis di Amerika Serikat. Inilah yang membuatnya menjadi Ten-Times Platinum bagi The Recording Industry Association of America.

Di tahun 1987, album tersebut menjadi album yang paling cepat terjual di Britania Raya. Tercatat, sekitar 300 ribu keping ludes dalam dua hari.

Di Amerika Serikat pun, album ini berhasil menduduki posisi ke-7 tangga lagu pop. Hanya membutuhkan waktu tiga minggu, album The Joshua Tree berhasil meraih posisi pertama tangga nada dan tetap berada di posisi tersebut sembilan minggu.

Ada pun lagu-lagu yang hits antara lain “With Or Without You”, Where The Streets Have No Name” and “I Still Havent’t Found What I’m Looking For”. “Saya baru saja mendengarkan kembali ‘The Joshua Tree’ untuk pertama kalinya hampir dalam 30 tahun. Banyak emosi, cinta, kehilangan, mimpi yang memudar, polarisasi..semua hebat,” kata vokalis U2 Bono, setelah ia dan teman-temannya merayakan ulang tahun peluncuran album ini pada 2017 lalu.

Salah satu lagu di album ini yang juga akhirnya menjadi masterpiece U2 adalah Where the Streets Have No Name. Lagu ini memang menjadi pembuka yang dramatis untuk sebuah penampilan live: bunyi kibor yang panjang selama hampir satu menit. Setelah itu petikan gitar The Edge yang lama-lama menjadi kocokan rhytm selama beberapa bar menjadi intro; petikan bas gitar dan gebukan drum menandai momen ketika lagu sudah dimainkan secara full-instrument.

“Where the Streets …” adalah sebuah catatan perjalanan Bono dan istrinya, Ali, ketika menjadi relawan kemanusiaan di Ethiopia tahun 1985. Meski bencana kelaparan, Bono menyaksikan semangat hidup orang-orang Ethiopia tetap tinggi.  Dan Bono pun berteriak “I want to run / I want to hide / I want to tear down the wall / That holds me inside / I want to reach out and touch the flames / Where the streets have no name …”

Lagu lainnya yang menjadi hits di album ini adalah With or Without You”. Lagu ini adalah gabungan antara struktur kord yang sederhana. Hanya empat kord yang berulang secara monoton, dengan lirik yang abstrak sekaligus dalam.

The Joshua Tree meraih dua Grammy Awards untuk ‘Album of The Year’ dan ‘Best Performance by a group or duo with vocals.’

Reporter: Intan Nadhira Safitri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jadi Duta Komunikasi WWF, Cinta Laura Ajak Generasi Muda Peduli Krisis Air

Bali – Duta Komunikasi World Water Forum (WWF) ke-10 Cinta Laura mengajak generasi muda untuk lebih peduli pada persoalan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini