Ya Ampun! Gara-gara Hirup Gas Hasil BAB di Toilet, Pelajar Ini Tewas usai Koma 2 Bulan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Seorang siswa perempuan Korea Selatan berusia 19 tahun jatuh pingsan dan koma selama dua bulan setelah mengunjungi toilet yang sangat bau di Busan.

Peristiwa itu terjadi di toilet umum dekat Pantai Gwangalli pada 29 Juli sekitar pukul 3.30 pagi di pusat ikan mentah di Millak-dong, Busan.

Menurut Hapskorea, ia memasuki toilet umum kemudian jatuh pingsan karena menghirup sejumlah besar hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida adalah gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan berbau seperti telur busuk.

Gas ini dapat timbul dari aktivitas biologis ketika bakteri mengurai bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen (aktivitas anaerobik), seperti di rawa, dan saluran pembuangan kotoran.

Pelajar tersebut ditemukan pingsan oleh teman-temannya yang khawatir karena tidak keluar untuk waktu yang lama dan salah satu teman prianya memasuki toilet untuk mencarinya.

Dia menemukan dia terbaring di tanah dan segera menyeretnya keluar dari toilet untuk melakukan CPR tetapi tidak berhasil. Dia dilarikan ke rumah sakit tetapi mengalami koma.

“Dia tidak keluar selama 20 menit jadi saya masuk untuk mencarinya. Saya hampir pingsan dua kali di dalam dan muntah beberapa kali karena bau gas dan beracun,” teman yang menariknya keluar.

Setelah dua bulan di rumah sakit, polisi mengkonfirmasi bahwa dia meninggal pada 27 September karena kerusakan otak yang signifikan.

Benar saja, berdasarkan investigasi polisi, ada sejumlah besar hidrogen sulfida di toilet itu.

Sebagai informasi, gas tersebut sebelumnya digunakan sebagai senjata kimia dalam Perang Dunia I dan juga sebagai alat bunuh diri.

Pemerintah setempat mengatakan bahwa gas beracun ini biasanya dapat ditemukan di saluran pembuangan, tangki septik dan tempat pembuangan sampah karena reaksi kimia, tetapi biasanya mengandung.

Namun, untuk toilet khusus itu, diyakini ada kebocoran gas karena bangunan itu berusia lebih dari 20 tahun dan ada beberapa pekerjaan perbaikan yang terjadi di septic tank pada dini hari tadi.

Investigasi awal menunjukkan bahwa konsentrasi hidrogen sulfida yang terdeteksi di toilet umum setinggi 1.000 ppm, yang 60 kali lebih tinggi dari standar keamanan 15 ppm.

Ini bukan pertama kalinya kematian terjadi karena inhalasi hidrogen sulfida. Pada Desember tahun lalu, tiga pekerja di pabrik pengolahan limbah di Busan diedit, dan setidaknya tujuh lainnya kehilangan kesadaran karena terpapar hidrogen sulfida.

Departemen Pemadam Kebakaran Busan mengatakan bahwa ketika para pekerja menuangkan air alkali ke dalam sumur, itu menghasilkan gas beracun.

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini