Viral! Nata de Coco Dikabarkan Mengandung Plastik, Ternyata Ini Faktanya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Belum lama ini warganet diramaikan dengan sebuah unggahan yang bicara soal bahaya nata de coco. Unggahan menyebutkan bahwa makanan kenyal itu terbuat dari bahan serupa plastic dan tidak larut dalam perut.

Sontak kabar tersebut menimbulkan banyak pertanyaan. Tak sedikit netizen yang mengaku khawatir.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI membantah kabar viral tersebut. Unggahan di media sosial menyebut lembaran tipis pada nata de coco tak ubahnya lembaran plastik.

“Jika ditekan, cairan dalam nata de coco akan keluar dan yang tertinggal adalah benang-benang serat yang menyerupai lembaran tipis,” tulis BPOM, mengutip laman resminya, Selasa 10 Desember 2019.

Nata de coco merupakan pangan berbasis buah yang terbuat dari air kelapa. BPOM menjelaskan, dalam pembuatannya, pangan yang menyerupai gel ini terbentuk dari jutaan benang selulosa yang berlapis-lapis.

Benang serat tipis atau selulosa itu kerap pula disebut sebagai dietary fiber.

Mengutip Live Strong, serat ini diperlukan untuk kesehatan pencernaan seperti mencegah sembelit karena sifatnya yang tidak larut.

Serat tidak larut juga bertanggung jawab untuk mencegah penyakit divertikulitis. Kondisi umumnya ditandai oleh perkembangan divertikula di sepanjang dinding usus besar. Penyakit ini lebih banyak menyerang mereka yang kekurangan serat.

Jika cairan berkurang dan yang tertinggal hanya lah kumpulan benang-benang serat tipis, potongan nata de coco yang semula lembut dan kenyal akan menjadi sangat liat dan sulit disobek.

Daripada termakan oleh isu-isu viral di media sosial yang belum dibuktikan kebenarannya, akan lebih baik jika Anda mengenal ciri-ciri nata de coco dengan kualitas yang baik.

BPOM membeberkan beberapa tanda nata de coco yang baik, seperti berikut.
1. Warna putih bersih

  1. Transparan
  2. Struktur kuat
  3. Tidak mudah hancur
  4. Tidak berbau asam
  5. Tidak mengandung kotoran

 

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini