Viral! Kisah Guru di Sumenep yang Rela Datangi Rumah Muridnya Satu Per Satu

Baca Juga

MATA INDONESIA, SUMENEP – Sejak virus corona (COVID-19) mewabah di Indonesia, kegiatan belajar mengajar di sekolah pun dipindahkan menjadi di rumah masing-masing. Kegiatan belajar itu dilakukan secara online.

Meskipun demikian, masih ada yang pelajar yang tak punya sarana berlajar secara onlie. Ini pun yang dirasakan Avan Fathurrahman, guru yang mengajar di SDN Batu Putih, Laok, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Sumenep.

Melihat situasi muridnya yang tak memungkinkan belajar secara online, ia pun rela mendatangi rumah muridnya satu per satu untuk mengajari materi pelajaran.

Pengalamannya ini Avan ceritakan lewat unggahan di Facebook pribadinya. Kisahnya pun viral hingga menjadi perbincangan netizen. Ia mendapat pujian atas dedikasinya sebagai guru.

BACA JUGA: Viral! Kisah Ojol Gadaikan TV-nya Demi 5 Liter Beras

Dilihat dari unggahan akun Facebooknya, Pak Guru Avan menceritakan alasan dirinya mendatangi rumah muridnya satu persatu. Kata dia, nyaris seluruh siswa SDN Batu Putih tak punya sarana untuk melakukan kegiatan belajar dari rumah seperti pada umumnya.

Mereka tak punya telepon pintar maupun komputer jinjing. Kalaupun punya, biaya untuk membeli kuota internet bakal membebani orang tua wali murid.

“Ini jelas tidak bisa saya lakukan, karena murid saya tidak punya sarana untuk belajar dari rumah. Mereka tidak punya smartphone, juga tidak punya laptop. Jikapun misalnya punya, dana untuk beli kuota internet akan membebani wali murid,” tulis Avan di Facebooknya yang diunggah pada Kamis, 16 April 2020 lalu.

Apalagi ia mendengar cerita muridnya yang rela mencari pinjaman uang untuk memaksakan membeli telepon pintar. Ia pun lantas mencari akal agar persoalan tersebut dapat terselesaikan.

Menurutnya, cara yang terbaik agar muridnya bisa menerima pelajaran dengan baik adalah datang langsung ke rumah para muridnya. Avan mengaku dilema saat mendapat ide untuk berkeliling ke rumah siswa demi mengajari mereka.

“Saya sadar ini melanggar imbauan pemerintah agar tetap bekerja dari rumah. Tapi mau gimana lagi? Membiarkan siswa belajar sendiri di rumah tanpa saya pantau, jelas saya kurang sreg,” tulis pak guru Avan lewat akun Facebook-nya.

BACA JUGA: Viral Lagi! Kades Talunombo Kini Siapkan Tanah Makam untuk Pasien Covid-19

Ketika Mendikbud Nadiem Makarim mengumumkan kerjasama dengan TVRI, Avan sempat merasa lega. Pasalnya, ia pikir para siswa bisa mulai belajar sendiri dengan kualitas materi belajar yang lebih baik.

Namun, perasaan itu pupus ketika mengetahui tiga dari lima siswanya tak punya televisi di rumah. Ia pun harus memupus harapannya dan kembali ke medan yang terjal, berkeliling mengajar dari rumah ke rumah.

Sebenarnya bukan ia tak merasa takut dan khawatir akan virus corona, namun di sisi lain ia tak bisa membiarkan para siswa belajar sendiri tanpa ada pantauan.

Avan kemudian memutuskan untuk keliling dari rumah ke rumah sekurang-kurangnya tiga kali dalam seminggu guna mengecek kegiatan belajar para siswa. Meski demikian, ia dirinya bukan contoh yang baik karena tak bisa menerapkan anjuran #dirumahaja.

“Saya harus melanggar imbauan pemerintah. Jadi jelas, saya belum menjadi guru yang baik. Tidak memberikan contoh yang baik bagi siswa karena melanggar imbauan pemerintah. Saya bukan tidak takut corona. Takut juga. Tapi gimana lagi?,” kata dia.

Ia mengakhiri kisahnya dengan harapan agar wabah virus corona COVID-19 bisa segera teratasi dan masyarakat terlindung dari virus tersebut.

“Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua dari wabah penyakit, termasuk covid-19. Amin…,” pungkasnya.

Sehat terus pak guru Avan!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini