Viral! Driver Ojol Sindir Tenaga Medis: Kalian Capek Itu Dibayar!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Belakangan ini video seorang driver ojek online (ojol) yang menyindir tenaga medis viral di media sosial. Driver ojol itu membuat parodi video “Kami capek” yang sebelumnya juga viral.

Diketahui video “Kami capek” sebelumnya diperagakan oleh seorang pria yang memakai Alat Pelindung Diri (APD). Sama seperti tersebut, si driver ojol tampak mondar-mandir di pinggir jalan sambil berulang kali mengucapkan kata “capek” dan “terserah”.

“Saya sudah capek dengan corona ini. Saya sudah capek terserah, terserah pokoknya. Saya sudah capek,” katanya.

BACA JUGA: Salut! Driver Ojol Ini Bantu Tuna Wisma yang Tergeletak Lemas di Jalanan

Dalam rekaman, driver ojol juga mengaku capek dan kesulitan mencari pesanan, tetapi mereka harus mencari nafkah sendiri, tak bisa mengandalkan siapapun.

“Saya sudah capek. Saya capek cari kerjaan dari pagi, nggak dapet-dapet. Dapet cuma satu, bagaimana bisa mengurusi keluarga. Sedangkan kalian yang bilang capek-capek itu dibayar, tunjangannya banyak,” kata dia.

Ia menyindir tenaga medis yang mengaku capek dengan situasi saat ini tetapi masih digaji oleh pemerintah. Bahkan, ia sempat berkata dirinya mau menggantikan posisi tenaga medis apabila mereka merasa lelah dan putus asa.

“Sudah lakukan lakukan saja. Kalau enggak mau ya sudah mundur saya gantinya,” pungkasnya.

Namun, setelah viral, sang driver ojol telah meminta maaf usai videonya viral lantaran videonya menimbulkan pro kontra di kalangan warganet.

“Di sini saya mau memberikan klarifikasi untuk video yang terekam pada hari Jumat, tepatnya pada pukul 16.00 WIB tanggal 22 Mei 2020, saya atas nama pribadi dan rekan-rekan yang tergabung dalam video tersebut mau menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya,” katanya.

View this post on Instagram

Minta maaf dulu lah mumpung lebaran….

A post shared by SELEBRITY UPDATE (@unnie_update) on

Fenomena ‘Viral-Klarifikasi-Minta Maaf’ ini juga disoroti Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. Ia mengaku tak terima apabila ada orang berucap seenaknya di media sosial, namun kemudian meminta maaf setelah diproses hukum.

“Apa-apaan ini yang begini? Seenaknya berbuat sesuatu, tapi setelah polisi melakukan satu tindakan, minta maaf,” ujar Moeldoko di kantornya pada Selasa 14 Mei 2020 lalu.

Salah satu contohnya adalah seorang pria yang mengancam akan memenggal kepala Presiden Joko Widodo di sebuah video viral. Video tersebut diambil kala ia ikut berdemonstrasi di depan gedung Bawaslu. Namun ketika polisi menangkapnya atas video tersebut, pria itu minta maaf dan mengaku emosional.

Menurut Moeldoko, pihak-pihak seperti itu sebaiknya tidak diberi maaf, sehingga memberi efek jera. Dengan demikian, Indonesia pun diharapkan dapat menjadi Negara yang lebih tertib.

“Yang seperti-seperti itu saya sudah sampaikan kepada Kapolri jangan lagi ada maaf. Tindak saja. Nanti diberi maaf, malah enggak tertib. Yang salah tindak, agar tidak sembarangan tata kramanya. Ingat, ada hukum, ada aturan,” terang Moeldoko.

“Kalau yang seperti itu dibiarkan, nanti negara ini menjadi chaos. Negara ini menjadi anarkis, negara ini menjadi enggak tertib. Negara kita ini harus tertib, enggak boleh lagi ya sembarangan.”

1 KOMENTAR

  1. Janganlah sindir sindir provesi disituasi ini bro
    …semua terdampak tidak hanya ekonomi, tapi juga emosi, kejiwaan, fisik…SEMUAAAA….ok..
    kalau saling sindir apalagi nyinyir, ditengah suasana kayak gini..semakin gak kondisif, bro…ene yakin ente pasti dah tau itu…ayo kontrol diri aja ..

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini