Bikin Emosi! Bos Taksi Malaysia Lagi-lagi Sebut Indonesia Miskin?

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Bos Big Blue Taxi Services Shamsubahrin Ismail lagi-lagi viral. Tak diketahui kapan video tersebut diambil, apakah setelah atau sebelum ia meminta maaf, namun lagi-lagi bos taksi itu menyebut Indonesia sebagai negara miskin.

Dalam video yang baru-baru ini beredar, bos taksi itu menyalahkan pemerintahan Indonesia. Ia mengatakan, rakyat Indonesia itu miskin karena salah pemerintahnya. Ia juga mengaitkan dengan penolakan yang ia lakukan terhadap Gojek, sebab Gojek tidak bisa menjamin kehidupan pemuda Malaysia.

“Rakyat Islam Indonesia tidak salah kalau dikatakan miskin. Yang salah itu kerajaan Indonesia, pemerintah Indonesia yang salah,” seru bos taksi Malaysia itu, dikutip dari unggahan video di Instagram @lambe_turah, pada Minggu 1 September 2019.

“Pemerintah Malaysia harusnya tidak mengikuti jejak kesalahan yang dilakukan pemerintah Indonesia. Kenapa harus kita membiarkan anak muda kita Malaysia bekerja tanpa gaji tetap untuk bawa Grab, untuk bawa Gojek?” tambahnya.

Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan pasti soal pengambilan video tersebut.

Sebelumnya Shamsubahrin Ismail menolak kebijakan Menteri Pemuda dan Olahraha (Menpora) Malaysia Syed Saddiq yang memberikan izin kepada Gojek untuk beroperasi di Malaysia. Namun bos taksi itu justru membandingkan budaya Indonesia dan Malaysia hingga menyebut Indonesia sebagai negara miskin.

“Gojek berhasil di Indonesia karena angka kemiskinan mereka sangat tinggi, tidak seperti di Malaysia,” kata dia.

“Juga budaya mereka berbeda. Di Indonesia, perempuan bisa memeluk pengemudi, tetapi bagaimana di Malaysia? Apakah kita ingin perempuan-perempuan kita memeluk ojek?” tambah Shamsubahrin Ismail, seperti yang dikutip dari Free Malaysia Today, Jumat 23 Agustus 2019.

Setelah mendapat hujatan bertubi-tubi, ia kemudian menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada warga Indonesia. Bahkan ribuan pengemudi ojek online yang tersulut amarah pun mengepung Kedubes Malaysia di Indonesia untuk menuntut permohonan maaf.

“Masalah yang muncul sekarang adalah saya mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa orang Indonesia miskin seperti dalam laporan. Saya meminta maaf atas pernyataan saya yang menyebut Indonesia sebagai negara miskin,” ungkapnya.

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini