Viral Belut Listrik Bisa Nyalakan Pohon Natal, Begini Asal Muasal Sengatannya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ada pemandangan menarik di Aquarium Tennessee, Amerika Serikat, beberapa hari menjelang Natal 2019. Terangnya lampu yang dipasang di pohon Natal tersebut ternyata berkat seekor belut listrik bernama Miguel.

Dalam pameran yang bertajuk “Shocking around the Christmas Tree” itu menampilkan sistem kelistrikan yang dirancang khusus agar bisa terhubung ke akuarium Miguel dan menghasilkan cahaya pada pohon Natal yang ada di sampingnya.

“Setiap Miguel mengeluarkan listriknya, sensor di dalam air akan mengirimkan muatan ke satu set speaker,” ujar Joey Turnipseed, spesialis produksi audio-visual aquarium, seperti yang dilansir dari IFL Science. Speaker tersebut akan mengubah debit menjadi suara yang bisa didengar dan lampu yang berkedip.

Berbicara soal belut listrik, hewan ini biasanya ditemukan di Sungai Amazon, Sungai Orinoko, dan daerah-daerah sekitar aliran sungai Amerika Selatan. Sebenarnya mereka bukanlah belut, melainkan masih satu kerabat dengan jenis ikan lele (catfish).

Sidat listrik termasuk dalam anggota ordo gymnotifomes yang dapat tumbuh hingga panjang 2,5 meter dan berat mencapai 20 kilogram, walaupun ukuran rata-ratanya adalah 1 meter. Banyak orang yang penasaran, dari mana listrik tersebut berasal?

Sidat listrik memiliki organ dengan sel yang dapat menghasilkan listrik, namanya electrocyte. Sel tersebut berfungsi sebagai baterai biologis, di mana saat berburu mangsa, hewan tersebut secara teratur akan melepaskan dua gelombang kejut bertegangan tinggi.

Belut listrik ini bisa menghasilkan listrik hingga 600 volt, loh! Dengan kekuatan listrik yang tinggi ini, sengatannya bisa membunuh kuda, hingga manusia. Sengatan listrik tersebut juga memiliki banyak manfaat.

Menurut sebuah penelitian, belut listrik menggunakan kekuatan listriknya sebagai alat untuk menemukan mangsa dan memaksa mereka keluar dari tempat persembunyiannya. Listriknya juga bisa digunakan sebagai alat pengontrol mangsa yang efektif.

Gelombang listrik yang dialirkan di dalam air itu memaksa ikan atau mangsanya bergetar di tempat persembunyiannya, dengan begitu lokasi persembunyian mangsanya akan terdeteksi karena kekuatan listriknya cukup besar untuk membuat mangsanya kejang pada saraf pengontrol, hingga korbannya lumpuh. (Dinda)

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini