Siswa Ini Bunuh Diri karena Dimarahi Guru, Sekolah hingga Kementerian Tutup Mulut

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL – Seorang bocah laki-laki berusia 14 tahun dari Sichuan, Tiongkok bunuh diri dengan cara melompat dari jendela kamar apartemennya yang ada di lantai 14. Tragedi ini terjadi pada 24 Oktober, ketika korban, Wang JiaLe, pulang dari sekolah.

Dilansir dari China Press, dilaporkan bahwa sebelum bunuh diri JiaLe bertingkah normal, dia pun sempat makan malam bersama keluarga. Setelah itu, ia diketahui kembali ke kamarnya.

Tak lama kemudian ibunya mendengar JiaLe berteriak, “Ibu, aku mencintaimu!” lalu melompat dari jendela di kamarnya. Ibunya langsung berlari ke kamarnya untuk memeriksa apa yang terjadi. Namun dia sudah terlambat.

Terdapat dua catatan bunuh diri ditinggalkan di mejanya, satu untuk ibunya dan satu lagi untuk perempuan yang dia sukai di sekolah.

Dalam catatan bunuh diri untuk ibu dan keluarganya, dia meminta maaf bahwa dia bunuh diri dan berharap mereka akan menghormati keputusan terakhirnya. Dia menyatakan bahwa meskipun dia selalu bertindak seperti dia punya banyak teman karena kepribadiannya yang konyol, namun nyatanya dia merasa sangat kesepian di sekolah.

Sementara dalam catatannya untuk gadis yang dia sukai, JiaLe memintanya untuk menyampaikan pesan yang berbunyi, “Pelecehan verbal sangat menyakitkan. Entah itu disengaja atau tidak, saya berharap ‘seseorang’ bisa lebih ramah.”

Dia juga menginstruksikan gadis itu untuk masuk ke akun media sosialnya untuk memposting pesan itu, juga untuk memberi tahu teman-temannya bahwa dia telah meninggalkan dunia ini.

Entah bagaimana, situasinya memburuk ketika keluarga JiaLe ingin menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi padanya saat dia masih di sekolah. Beberapa saksi di sekolah menyebutkan bahwa mereka melihat JiaLe berlari naik turun tangga di gedung mereka sambil menangis.

Bukan itu saja, para saksi juga mengatakan mereka melihat bocah itu “dimarahi” oleh seorang guru. Namun, sekolah menolak untuk mengungkapkan segala bentuk bukti, termasuk rekaman CCTV yang mungkin telah menangkap hari ketika JiaLe menangis di sekolah.

Dilaporkan pula, tidak hanya sekolah yang menghindari masalah ini, tetapi kementerian pendidikan juga tidak bisa dihubungi.

Teman sekelas perempuannya menyebutkan bahwa JiaLe sering bertengkar dengan guru di kelas, tetapi dia tidak pernah berbicara tentang mengakhiri hidupnya. Gadis itu juga menyebutkan bagaimana dia memberi tahu ibunya bahwa dia tidak ingin belajar di kelas ini.

Berita Terbaru

AMN Manado Bangkitkan Etos Pemuda Jadi Cendekia Cerdas dan Terhormat

Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Manado membangkitkan etos para pemuda untuk menjadi cendekia yang cerdas dan terhormat, sehingga mereka terampil...
- Advertisement -

Baca berita yang ini