Sedih! Guru Honorer Rela Ikut Tes Seleksi PPPK Meski Alami Stroke

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Seleksi kompetensi PPPK Guru sudah dimulai sejak Senin 13 September 2021. Jadwal seleksi pun dilaksanakan berdasarkan instansi masing-masing.

Dalam tes tersebut, ada sejumlah kisah tak terduga yang membuat hati netizen teriris. Salah satunya cerita dari guru honorer, Imas Kustiani.

Imas merupakan guru honorer yang telah mengabdi selama tujuh tahun. Ia memutuskan untuk tetap ikut tes seleksi PPPK meski dirinyua mengalami stroke.

Guru honorer berusia 53 tahun itu selama ini mengabdi di SDN Wancimekar 1 Desa Wancimekar Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang.

Dalam video yang beredar, guru honorer tersebut harus memakai tongkat dan digendong untuk masuk ke ruangan lokasi ujian. Imas dibantu oleh pengawas untuk bisa sampai ke ruangan mengikuti ujian.

Dari rekaman itu, terlihat jelas bahwa ia kesulitan bergerak dan berjalan karena kondisinya. Sesampainya di ruangan ujian, Imas tampak menangis di depan monitor diduga karena kelelahan.

Meski begitu, Imas tetap bersemangat meski kondisi kesehatannya tak baik. Ia tetap berusaha mengerjakan tes tersebut demi masa depannya yang lebih baik.

Alhasil, video perjuangan Imas, guru honorer itu membuat sedih netizen. Mereka pun berharap ada nasib baik untuk Imas yang sudah tulus mengabdi.

“P3K berikan pada guru honorer yg sudah sepuh saja… Yg pengabdiannya lama… Tak perlu mereka diikutsertakan dlm tes seperti ini karena minim sekali diterima,” kata @sholeehah.

“Respect Bu. Semoga Ibu Imas Kustiani dipanjangkan umurnya sama Allah biar sehat & ngajar terus,” kata @firhansyahhreza.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini