Santuy Banget! Pria Ini Makan Karya Seni Pisang Berlakban Seharga Rp 1,6 Miliar

Baca Juga

MATA INDONESIA, ITALIA – Baru-baru ini karya seni sebuah pisang yang ditempel di dinding menggunakan lakban terjual senilai 120.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,682 miliar di Art Basel Miami Beach.

Karya seni pisang yang dilakban itu merupakan karya seniman Italia, Maurizo Cattelan. Karya pisang berlakban ini berjudul “Komedian”.

Namun, informasi terbaru mengatakan bahwa pisang tersebut telah dimakan seseorang.

Pada hari Sabtu 7 Desember 2019, seniman pertunjukan David Datuna pergi ke pameran tersebut. Ketika melewati “Komedian”, dia yang saat itu tengah lapar memutuskan untuk memakan pisang tersebut.

Sambil mengupas pisang dia berkata, “Pertunjukan seni … artis lapar.”

Setelah menggigit pisang, dia lalu berkata, “Terima kasih, sangat bagus.”

Beberapa pengunjung galeri tertawa terkikik sementara petugas galeri menarik David ke sebuah ruangan untuk diinterogasi. Semuanya diselesaikan tanpa pertumpahan darah sebagai direktur galeri hubungan museum, Lucien Terras berkata,

“Dia tidak merusak karya seni karena pisang adalah ide dan itu bisa diganti.”

Diketahui, 15 menit setelah aksi David, pisang baru ditempelkan ke dinding lagi.

Direktur galeri hubungan museum kemudian mengatakan bahwa aksi tersebut telah menjadi sorotan orang-orang yang berada di sana dan mereka tidak terlalu menyukai kacamata seperti itu.

Kendati demikian, aksi pria itu membawa banyak senyum ke wajah orang-orang dan tanggapannya sangat baik sehingga semuanya baik-baik saja.

Diketahui, Cattelan dikenal karena patung yang menantang budaya populer. Salah satu karya seni Cattelan yang populer, yakni toilet emas 18 karat senilai sekitar Rp 84,156 miliar. Adapun karya toilet ini diberi nama “Amerika” telah menjadi bagian dari pameran Cattelan, “Kemenangan Bukan Suatu Pilihan”.

Berita Terbaru

AMN Manado Bangkitkan Etos Pemuda Jadi Cendekia Cerdas dan Terhormat

Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Manado membangkitkan etos para pemuda untuk menjadi cendekia yang cerdas dan terhormat, sehingga mereka terampil...
- Advertisement -

Baca berita yang ini