Pria Ini Telan Korek Gas saat Mabuk, Cairannya Bocor dan Lapisan Perutnya Rusak

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL – Seorang lelaki berusia 25 tahun di Tiongkok menelan pemantik api atau korek gas saat dirinya sedang mabuk pada selama sesi minum pada Minggu 24 November 2019 lalu.

Dilansir dari South China Morning Post, pria itu merasa tak ada masalah apapun meski ada korek gas di perutnya. Ia pun minum lebih banyak bir selama beberapa hari berikutnya. Namun, pada hari ketiga Rabu, 27 November ini, ia mulai muntah dan sakit perut yang luar biasa.

Ia pun pergi ke dokter dan mengatakan kepada staf medis bahwa dia meninggalkan pemantik rokok di perutnya. Ia pun menganggap korek gas yang ada tubuhnya akan keluar secara alami melalui saluran pembuangannya. Ia tidak sama sekali tidak berpikiran untuk mendapatkan bantuan medis.

Ketika para dokter mengobatinya, mereka bisa mencium bau cairan korek gas itu dari napas pria itu. Menggunakan gastroscope, mereka menemukan bahwa salah satu ujung korek rusak.

Mereka juga menemukan bahwa benda itu dikelilingi oleh cairan lambung dan bagian dinding perut pria itu telah rusak.

“Kami pertama kali menggunakan penjepit dan mencoba beberapa kali, tetapi gagal mengeluarkan korek api. Lalu aku membuka jaring yang dipasang di ujung depan gastroskop untuk memegang korek api dengan kuat sebelum mengeluarkannya,” kata salah satu dokter.

“Dalam proses ini, saya harus menyesuaikan sudut perlahan-lahan mengingat bahwa kerongkongan itu tipis dan mudah tergores,” imbuhnya.

Dokter kemudian menjelaskan bahwa cairan lambung di perut pria itu mungkin telah dimakan jauh di pemantik, menyebabkan cairan gas yang bocor dan merusak saluran pencernaan, yang dapat menyebabkan tukak lambung, erosi dan perforasi.

Dilaporkan bahwa ini bukan kasus langka karena ini adalah yang keempat kalinya dalam beberapa tahun terakhir bahwa rumah sakit khusus ini telah merawat pasien yang menelan korek api.

Berita Terbaru

Produksi Sampah Capai 65 Ton selama Lebaran, WALHI Jogja Ingatkan Penanganan Jangan hanya Menumpuk

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat peningkatan sebanyak 65 ton sampah di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul selama periode 8-15 April 2024 atau masa lebaran. Persoalan sampah di DIY ini juga diingatkan oleh WALHI agar Pemda mencari penanganan lanjutan ke depan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini