Klarifikasi Calon Paskibraka yang Katanya Dijegal Anak Pejabat, Ternyata Cuma Cadangan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA  – Setelah ceritanya viral karena gagal menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), seorang remaja laki-laki asal Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, ini kembali muncul untuk memberikan klarifikasi.

Dalam video terbaru yang beredar, remaja yang diketahui bernama Koko Ardiansyah itu mengatakan bahwa posisi ia sebenarnya hanyalah sebagai cadangan. Hal ini baru diketahuinya usai pejabat Dinas Pemuda dan Olahraga setempat menjelaskan secara langsung tahapan seleksi yang sebenarnya.

Koko bilang bahwa ada dua orang yang dikirim untuk mewakili Sumatera Utara, namun hanya satu orang yang lolos menuju Istana Merdeka. Sedangkan satunya lagi harus kembali ke Kabupaten bertugas mengibarkan bendera di sana. Namun karena Koko hanya cadangan, nama Koko harus tersingkir oleh orang yang gagal masuk di tingkat provinsi tadi.

”Saya mau mengklarifikasi bahwasannya saya disitu cuma sebagai cadangan dan memang kemarin itu saya sudah tahu kalau bahwasanya ada yang dikirim ke provinsi, dua orang putra dan yang lolos di provinsi itu cuma satu orang,” kata Koko dalam video klarifikasinya.

”Dan karena cuma satu, yang satu lagi itu kembali ke kabupaten, tugas di kabupaten. Karena posisi saya ada di posisi cadangan kedua, nama sayalah yang digantikan oleh putra yang gagal masuk itu.”

Ia juga mengklarifikasi bahwa berita soal ibunya berhutang demi menjahitkan baju Paskibra itu tidak benar. Koko juga meminta maaf kepada Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara karena telah salah paham dan mengira namanya dikeluarkan dari daftar tanpa alasan.

Sebelumnya, cerita Koko menjadi viral usai mengaku dirinya gagal menjadi Calon Paskibraka karena telah digantikan oleh anak pejabat yang sebelumnya tidak pernah mengikuti tahap seleksi, pelatihan, maupun karantina. Secara tiba-tiba dikeluarkan dari daftar anggota Paskibraka.

Berita Terbaru

Antisipasi Daging Sapi Terjangkit Antraks, Pemkot Jogja Sidak Pedagang Pasar

Mata Indonesia, Gunung Kidul - Kasus antraks yang terjadi di Gunungkidul dan Sleman diantisipasi lebih cepat oleh Pemkot Jogja. Meski Kementan sudah menggerakkan jajarannya termasuk Pemkab Gunungkidul untuk memvaksinasi hewan ternak warga, antisipasi oleh pemerintah wilayah lain juga harus dilakukan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini