Kisah Dokter yang APD-nya Dijatah hingga Tak Makan dan Minum Selama 10 Jam

Baca Juga

MATA INDONESIA, BAY AREA – Seiring bertambahnya pasien terpapar virus corona (COVID-19) persediaan masker di rumah sakit pun terus menipis. Bahkan, ada rumah sakit yang menjatah alat perlindungan diri (APD) untuk para dokter dan perawatnya.

Seperti sebuah rumah sakit di Bay Area, San Fransisco, Amerika Serikat, saat ini menjatah masker N95 karena wabah COVID-19. Hal ini diceritakan oleh istri Andrew, Grace salah satu dokter di rumah sakit tersebut.

Grace mengatakan suaminya menggunakan masker selama 10 jam tanpa makan dan minum. Kisah memprihatinkan itu ia dibagikan lewat video di IGTV.

Dalam video tersebut ia membagikan keadaan sang suami yang seorang gastroenterologist atau spesialis kesehatan sistem pencernaan. Tugas Andrew fokus pada pasien yang harus menjalani endoskopi.

Saat endoskopi dilakukan, Andrew harus memakai masker N95 guna mencegah terhirupnya virus melalui udara. Diketahui, virus, termasuk virus corona bisa menular dengan cepat ketika melakukan kontak dekat seperti memasang alat pernapasan atau alat pemeriksaan seperti prosedur endoskopi.

Setelah memakai masker, Andrew tidak diperbolehkan melepaskannya, sampai shift kerja selesai. Satu shift berlangsung selama 9-10 jam.

“Dia hanya diberi satu masker per hari. Dia harus memakainya dari prosedur pertama sampai terakhir,” ungkap Grace, seperti dikutip dari Next Shark.

Andrew harus tetap memakai APD tersebut karena masker dirancang agar tidak disentuh sama sekali untuk menghindari kontaminasi. Shift kerja Andrew sendiri berlangsung 10 jam. Selama itu pula, Andrew tidak bisa minum ataupun makan.

“Dia tidak makan siang, tidak minum air, tidak makan camilan apa pun. Sebagai istrinya, itu terasa menyedihkan,” tutur Grace.

Andrew sendiri mengaku stres dengan kondisi saat ini. Dia takut dirinya akan terpapar virus dari pasien dan membahayakan keselamatan keluarga.

“Sangat menegangkan. Ini yang selalu terpikir di kepalamu, ‘apakah interaksi dengan pasien ini yang akan menginfeksi aku dan keluargaku?'” ujarnya.

Grace pun mengatakan kondisi tersebut mungkin saja juga terjadi di banyak rumah sakit lainnya.

“Aku tahu kalau dia (Andrew) tidak makan siang dan jika rumah sakit tempatnya bekerja membatasi jatah masker, aku hampir yakin seperti yang terlihat di berita, setiap rumah sakit juga seperti itu,” kata Grace.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Uji Coba Blasting Wadas Jadi Tontonan Warga yang Penasaran, Warga Sempat Khawatir

Mata Indonesia - Proses penambangan andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah memasuki babak baru. Saat ini proses akan dilakukan pengeboman (blasting) guna membongkar Bangkalan batu andesit.
- Advertisement -

Baca berita yang ini