Hoax, Viral Pulau Ambon dan Seram akan Tenggelam

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Beredar kabar dan kemudian menjadi viral dimana-mana, posisi Pulau Ambon yang tepat di atas tebing jurang laut paling dalam dunia dan akan hilang tenggelam.

Kabar ini dibantah ahli Tsunami BNPB Abdul Muhari. Ia sengaja mengirim surat kepada mantan Gubenur Maluku Karel Ralahalu pada Jumat 11 Oktober 2019. Surat ini berisi  beberapa penjelasan terkait kabar viral potensi tsunami di Maluku, khususnya Ambon dan Seram.

Muhari menyampaikan, berita viral tersebut adalah hoax, gambar batimetri yang diedit sedemikian rupa dan diberikan keterangan seakan-akan ilmiah tetapi bertujuan untuk menyebarkan ketakutan kepada masyarakat.

“Gambar tersebut bukanlah foto satelit 3D karena satelit tidak bisa membuat foto dasar laut apalagi hingga kedalaman 7 km di bawah permukaan laut. Gambar tersebut hanyalah data batimetri biasa (tersedia banyak di internet), yang kemudian diberi efek ketinggian dan kedalaman yang lebih signifikan seakan-akan data ini baru padahal data ini adalah data lama dan data biasa saja,” ujar Muhari melalui rilis yang disampaikan Agus Wibowo Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sabtu 12 Agustus 2019.

Muhari menyampaikan asumsi jika terjadi gempa dari palung Banda akan menyeret Pulau Ambon dan Seram adalah tidak benar. ”Belum ada dalam sejarah gempa dan tsunami di dunia ada gempa yang menghilangkan satu pulau sebesar Ambon, apalagi sebesar Pulau Seram,” ujarnya.

Muhari juga mengatakan bahwa jika gempa di kawasan Maluku berpotensi menimbulkan longsoran lokal seperti yang terjadi di Palu tahun 2018 lalu, atau di Semenanjung Elpaputih tahun 1899 adalah benar, tetapi skala-nya lokal.

Terkait dengan sebuah penelitian potensi patahan palung Banda oleh Jonathan M. Pownal Gordon S. Lister dan Robert Hall, ia menyampaikan bahwa penelitian tadi telah dipublikasikan pada 2016. ”Jadi, bukan yang baru saja dipublikasikan,” ujar Muhari.

Penelitian tersebut tidak membahas sama sekali mengenai potensi tsunami atau potensi gempa yang bisa menyeret Pulau Ambon dan Seram.

“Bahkan, dalam hasil penelitian tersebut sangat jelas disebutkan bahwa tidak ada bukti bahwa segmen palung Banda tersebut adalah segmen seismik aktif. Jadi jika ada berita atau tulisan yang mengkaitkan hasil penelitian tersebut dengan prediksi-prediksi kejadian gempa atau tsunami yang akan terjadi di Ambon maka itu adalah hoax,” ujar Muhari.

 

Berita Terbaru

Pemerintah Optimis Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2024 Semakin Pesat

Pertumbuhan ekonomi sebagai sebuah proses peningkatan output dari waktu ke waktu menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini