Heboh! Kontroversi Altalarik Syah Ngotot Salat Jumat di Tengah Pandemi Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Atalarik Syah baru-baru ini membuat kontroversi. Ia yang tinggal di zona merah pandemi corona (Covid-19) tak mengindahkan imbaun pemerintah untuk salat Jumat di rumah.

“Kebetulan kami tinggal di daerah zona merah, ingin cari masjid mana yang masih buka, jadi sekalian ini masih setengah jam dari waktu bedug,” kata Atalarik dalam video yang diunggahnya pada Jumat, 3 April 2020 di Instagram.

Dalam unggahan di video yang kini sudah dihapus itu terlihat Atalarik dan seorang temannya blusukan mencari masjid yang masih menggelar salat Jumat. Temannya, bahkan memperolok mereka yang tidak melakukan salat Jumat.

“Yang meninggalkan salat Jumat tiga kali berturut-turut ya berarti bukan Islam,” kata teman di sebelahnya.

Mantan suami Tsania Marwa itu juga sempat menyinggung soal keimanan atau akidah seseorang. “Alhamdulillah di daerah zona merah katanya masih ketemu masjid orang Islam yang aqidahnya kuat, Masya Allah mungkin bangun masjidnya pakai uang benar kali ya, oke Alhamdulillah mudah-mudahan minggu depan ke situ lagi,” kata Atalarik.

Video yang diunggah di Instagram itu pun menjadi kontroversi. Tak sedikit netizen yang mengecam apa yang dilakukan pria 46 tahun itu.

Pasca viral dan mendapat kecaman dan kritik pedas dari netizen. Altalarik Syah menyampaikan permohonan maaf. Ia mengatakan bahwa sedang menggebu-gebu untuk melakukan salat Jumat.

“Saya dan mewakili yang lain yang masih melakukan salat Jumat bukan berarti tidak mengindahkan himbauan saran Pemerintah terutama fatwa para ulama. Karena saya lagi menggebu-gebunya salat Jumat saya lagi ingin memiliki keyakinan lebih terhadap Allah SWT. Ingin lebih yakin lagi nggak takut sama virus Corona tapi takut sama Allah SWT.” ujarnya.

Atalarik Syah juga tetap menyarakan tempat umum, tempat ibadah menggunakan perlindungan mulai dari hand sanitizer hingga ruang sterilisasi.

“Saya cuma berpikir tempat ibadah yang ada bukan cuma masjid secara mandiri bisa membuat perlindungan masih bisa nyaman melakukan ibadah. Seperti bagi hand sanitizer, ruang sterilisasi sebelum ruang wudhu misalnya. Hanya buka satu akses masjid dan para jamaah thermal scan, bawa masker sendiri, sajadah sendiri, bersalaman juga tidak diwajibkan,” ujarnya.

Ia pun merasa miris saat makin banyak masjid yang tutup saat Jumatan pada tanggal 3 April 2020 lalu.

“Oleh karena itu saya merasa miris, miris sekali, sedih sekali makin banyak masjid ditutup. Padahal kita berharap virus Corona ini segera berlalu, dengan keyakinan beribadah kita,” tutupnya.

Gimana menurut Kalian gaes?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini