Geger! Pelaku Mutilasi Kalibata Pernah Viral, Tagar #AkuMensJanganSentuhAkuYa Dibahas Lagi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kasus pembunuhan dan mutilasi Kalibata City menjadi perbincangan warganet. Rupanya, pelaku yang bernama Laeli Atik dan Djumadil Al Fajri pernah viral di media sosial Twitter pada 2019.

Saat itu, Laeli viral karena dituduh sebagai perebut suami orang lain atau pelakor. Adapun sosok yang direbut oleh Laeli itu adalah Fajri

“Dia tutup akses gua sama suami. Suami tiba-tiba ga ada HP, dan ga mau kontakan, selalu WhatsAppan melalui kontak dia,” tulis akun Bunga di @bngndrnhfl pada tahun 2019 disertai unggahan foto Laeli.

Bahkan, utasannya itu viral karena ada tagar #AkuMensJanganSentuhAkuYa. Dikabarkan bahwa Laeli dan Fajri hidup bersama dengan membawa anaknya yang berinisial RN.

Seorang netizen dengan nama akun @rara19925 kembali membagikan dari skandal kedua pelaku pembunuhan yang pernah viral itu. Dari foto-foto yang dibagikan, Laeli disebut-sebut memiliki banyak identitas.

Akibat melakukan pembunuhan terhadap seorang karyawan swasta bernama Rinaldi Harley Wismanu, keduanya kini harus berurusan dengan polisi. Sadisnya, tubuh korban dimutilasi menjadi 11 bagian.

Kepada polisi, kedua tersangka mengaku membunuh Rinaldi di salah satu apartemen di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat pada 9 September 2020. Awalnya, korban mengenal Laeli dari sebuah aplikasi kencan Tinder.

Sementara itu, motif keduanya melakukan pembunuhan adalah ingin menguasai harta korban. Korban dibunuh Djumadil saat sedang melakukan hubungan badan dengan Laeli.

Warganet pun ramai memberikan komentarnya soal peristiwa ini. Tak sedikit yang terkejut setelah mengetahui keduanya pernah viral.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini