Bikin Geger! Ternyata Begini Fakta Dibalik Viralnya Sopir Grab yang Diduga Nyaris Culik Penumpang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kisah dugaan penculikan yang dialami salah seroang karyawati bernama Istiani saat naik Grab Car baru-baru ini. Setelah melapor kepada polisi, barulah diketahui bahwa ada kesalahpahaman antara dirinya dan sang sopir Grab Car.

Polisi telah mempertemukan Istiani dan sopir GrabCar bernama Muhammad Imam yang diduga hendak menculik penumpang itu. Setelah dipertemukan, keduanya sepakat berdamai. Istiani mengatakan dirinya akan segera mencabut laporan polisi atas kasus tersebut.

“(Mencabut laporan) secepatnya, per hari ini juga saya mau mencabut laporannya,” kata Istiani di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Februari 2020.

Kisah dugaan penculikan ini menjadi viral usai Istiani atau Tian membagikan pengalamannya saat naik Grab Car yang disopiri Iman di Instagram Stories miliknya, @tiannnwu.

Kecurigaannya terhadap sopir berawal saat Tian memesan Grab Car dengan dua tujuan, pertama ke kantornya di daerah Dharmawangsa dan yang kedua menuju Wedding Expo ICE BSD. Namun, saat dalam perajalanan, Imam mengambil jalan yang beda dari arah tujuan penumpang.

Ia pun menaruh curiga pada Imam, terlebih terdengar suara HT alias handy talkie yang didengar sebagai pemberian ‘kode’ pada orang lain. Hingga akhirnya menekan tombol darurat yang ada di aplikasi.

Imam yang panik pun langsung menurunkan Tian di pinggir jalan. Tian sempat melaporkan sopir Grab Car ke polisi yang diketahui hanyalah salah paham itu.

Dalam mediasi yang dilakukan polisi, Tian pun akhirnya mengetahui maksud ucapan Imam yang semula dikira sebagai ‘kode’ lewat HT itu.

“Saya sudah diklarifikasi (oleh penyidik) juga karena yang saya dengar ada suara bisik-bisik (menyebut kode itu),” kata Tian kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa 11 Februari 2020.

Dari hasil mediasi itu, ternyata sang sopir saat itu sedang menelepon keluarganya. Sang sopir berbisik saat mengangkat telepon, sehingga dia menduga sang sopir itu sedang memberikan kode-kode tertentu.

“Beliau menerima telepon tersebut, ternyata pada saat itu telah dijelaskan juga dan telah diperiksa di panggilan telepon dia, itu dia sedang menelepon orang tuanya, tetapi memang dia pelankan suaranya karena dia tidak mau mengganggu katanya,” kata Tian.

Tian juga akhirnya mendapatkan penjelasan soal alat komunikasi yang digunakan Imam saat itu, ternyata telepon biasa, bukan sebuah HT.

“(Soal HT) itu baru perkiraan mas. Jadi saya mendengar aja nggak lihat bentuknya seperti apa,” kata Tian.

Kesalahpahaman antara Tian dan sopir Grab akhirnya berujung damai. Tian bahkan meminta maaf kepada driver dan pihak Grab.

“Pada hari ini, saya ingin mengklarifikasi kejadian ini setelah adanya mediasi bersama driver tersebut dibantu pihak Polda Metro Jaya, maka beberapa poin yang pada saat itu saya tanyakan telah terjawab. Saya telah memahami bahwa adanya kesalahpahaman yang terjadi, dikarenakan driver tersebut pun baru memulai jadi driver selama 1 bulan. Dan terjadi human error, kesalahan arah tujuan yang membuat saya panik, dan meminta diturunkan di pinggir tol arah ke jalan raya,” ungkapnya.

Tian mengatakan saat ini dia sudah bermaaf-maafan dengan driver dan Grab. Dia mengakui ada kesalahpahaman dalam kasusnya ini.

“Maka dari itu, saya memohon maaf kepada Muhammad Imam Sohibi, keluarga dan pihak Grab atas keramaian yang terjadi. Saya akan segera mencabut laporan ini secepatnya,” imbuhnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Program AMANAH Kembangkan SDM Muda Kelola Potensi Kekayaan Aceh

Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) mampu mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) muda di Tanah Rencong...
- Advertisement -

Baca berita yang ini