Meninggal di Bulan Ramadan, Benarkah Husnul Khatimah?

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Banyak muslim meyakini jika seseorang meninggal dunia di bulan Ramadan maka akan husnul khatimah. Apakah hal tersebut benar? Apakah tiap orang yang tutup usia saat Ramadan pasti masuk surga? Berikut penjelasannya.

Dikutip dari konsultasisyariah.com, Kamis, 23 Mei 2019, berdasarkan firman Allah SWT, masuk atau tidaknya seseorang ke dalam surga didasarkan pada amal perbuatannya bukan tergantung pada waktu yang mulia maupun tempat yang mulia.

Firman Allah,

“Itulah surga yang diberikan kepada kalian disebabkan amal yang telah kalian kerjakan.” (QS. az-Zukhruf: 72)

Dulu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mempersaudarakan antara Abu Darda dengan Salman al-Farisi Radhiyallahu ‘anhuma. Sehingga keduanya ibarat keluarga dekat.

Imam Malik membawakan riwayat dari Yahya bin Said, bahwa Abu Darda pernah menulis surat kepada Salman, yang isinya meminta Salman untuk pindah dan tinggal di tanah yang disucikan (negeri Syam).

Kemudian Salman membalas surat ini dengan mengatakan,

“Sesungguhnya tanah suci itu tidak mensucikan siapapun. Yang bisa mensucikan seseorang adalah amalnya.” (al-Muwatha’, Imam Malik, no. 1464).

Dulu Mekah dihuni orang musyrikin. Ketika mereka tinggal di sana, bukan berarti mereka menjadi lebih suci. Dan ketika meninggal menjadi husnul khatimah.

Yang meninggal di bulan Ramadan pun belum tentu semuanya orang baik. Ada juga mungkin orang berperangai buruk yang meninggal di bulan berkah ini. Meskipun demikian, tidak dapat dikatakan dia meninggal secara baik.

Namun, jika selama di dunia seseorang selalu melakukan amal perbuatan baik dan ia meninggal di bulan Ramadan, maka tidak tertutup kemungkinan orang tersebut meninggal secara husnul khatimah.

Berbeda lagi halnya jika seseorang meninggal di bulan Ramadan dalam keadaan sedang puasa. Karena meninggal sedang dalam keadaan beramal saleh, maka termasuk husnul khatimah.

Dari Hudzaifah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang orang yang meninggal dalam kondisi beramal,

“Siapa yang menyatakan Laa ilaaha illallah ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan ikrar ini, maka dia masuk surga.

Siapa yang berpuasa dengan ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan puasa ini, maka dia masuk surga.

Siapa yang sedekah dengan ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan sedekah ini, maka dia masuk surga.” (HR. Ahmad 23324 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini