Home Ramadan Gabut di Pagi Hari? Yuk Rutin Salat Dhuha, Ini Doanya dalam Bahasa...

Gabut di Pagi Hari? Yuk Rutin Salat Dhuha, Ini Doanya dalam Bahasa Arab dan Latin

0
440
Shalat Sunat Dhuha (ilustrasi)
Shalat Sunat Dhuha (ilustrasi)

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bingung dan ngak ada kegiatan di pagi hari di Bulan Ramadan ini? daripada tidur mendingan Shalat Dhuha yuk.

Shalat ini merupakan salah satu dari shalat sunnah yang waktu dikerjakannya ketika matahari terbit hingga awal siang tiba. Paling pas sekitar pukul 07.00 – 09.30 Wib. Lalu berapa rakaat?

Dalam sebuah riwayat, istri Nabi Muhammad SAW,  Aisyah Radhiallahu ‘Anha pernah ditanya :

أ”Apakah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melakukan shalat dhuha?” Beliau menjawab: “Ya, empat rakaat dan ditambahnya menurut kehendak Allah.” (HR. Ibnu Majah, Muslim, dan Ahmad)

Shalat Dhuha ini biasanya identik dengan berikhtiar dan berdoa untuk mencari rejeki. Padahal banyak sekali keutamaan dan pahala jika kita mengerjakannya.

1. Pahala seperti ibadah haji dan umroh

Dari Anas bin Malik, Rasulullah s.a.w bersabda, “Barangsiapa Shalat Subuh berjamaah lalu duduk berdzikir (mengingat) Allah sampai terbit matahari kemudian shalat 2 raka’at, maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna.” (HR At-Tirmidzi).

Dalam hadis lain, dari Abu Umamah dan ‘Utbah bin ‘Abd, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa shalat Subuh dalam sebuah masjid secara berjama’ah lalu tinggal di dalamnya hingga ia Shalat Dhuha, maka ia mendapatkan pahala seperti pahalanya orang haji dan umrah yang sempurna haji dan umrahnya.”

2. Pahala sedekah
Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala,” (HR Muslim).

3. Keuntungan yang besar
Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
Rasulullah SAW mengirim sebuah pasukan perang, “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”.
Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).

Lalu Rasulullah SAW berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?”
Mereka menjawab; “Ya!”

Rasulullah SAW berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya,” (HR Ibu Dawud)

4. Terpenuhi kebutuhannya
Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW berkata: Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya.” (HR Bukhari)

5. Mendapat ampunan
Rasulullah bersabda, “Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan,” (HR Tirmidzi).

6. Mendapat rumah di surga
Nabi Muhammad SAW: “Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga,” (Shahih al-Jami`: 634)

7. Dibuatkan pintu khusus di surga

Dari Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad SAW bersabda,“Sesungguhnya disurga ada salah satu pintu yang dinamakan pintu Dhuha, bila datang hari kiamat malaikat menjaga surga memangil; mana ia yang melazimkan shalat Dhuha? Inilah pintu kalian maka masukilah dengan kasih sayang Allah” (HR.Thabrani)

8. Pahala berlipat sesuai jumlah rakaat

Dari Abi Dzar ra, Rasulullah saw bersabda, “Bila engkau melaksanakan dua rekaat shalat Dhuha maka engkau tidak dicatat sebagai hamba yang lalai, atau empat rekaat maka engkau akan dicatat sebagai hamba yang muhsinin (berbuat baik), atau enam rakaat engkau akan dicatat sebagai hamba yang taat, atau delapan maka engkau akan dicatat sebagai hamba yang juara (sukses), atau sepuluh maka pada hari ini dosamu tidak dicatat, atau dua belas rakaat maka Allah akan membangunkan rumah disurga”

9. Menyempurnakan sholat wajib

Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila benar (shalatnya) maka ia telah lulus dan beruntung, dan apabila rusak (shalatnya) maka ia akan kecewa dan rugi. Jika terdapat kekurangan pada shalat wajibnya, maka Allah berfirman, “Perhatikanlah jikalau hamba-Ku mempunyai shalat sunnah maka sempurnakanlah dengan shalat sunnahnya, sekadar apa yang menjadi kekurangan pada shalat wajibnya. Jika selesai urusan shalat, barulah amalan lainnya. (HR Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah)

10. Mengikuti nasehat Rasul

Abu Hurairah mengatakan,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- mewasiatkan tiga nasehat padaku:  Berpuasa tiga hari setiap bulannya, Melaksanakan shalat Dhuha dua raka’at, dan Berwitir sebelum tidur.”

11. Termasuk orang yang bertaubat

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang selalu mengerjakan shalat Dhuha kecuali ia telah tergolong sebagai orang yang bertaubat.” (HR. Hakim).

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here