Waspada! Tawon Pembunuh Manusia Ditemukan di Jakarta, Begini Penampakannya

Baca Juga

MATAINDONESIA, JAKARTA – Warga Jakarta belakangan dihebohkan dengan temuan sarang tawon pembunuh pada beberapa lokasi di Jakarta Timur 1 Juli 2019. Serangga dengan nama latin Vespa Affinis itu pernah membunuh tujuh manusia sepanjang 2017-2018.

Peneliti serangga mengungkapkan penyebaran tawon yang sering disebut masyarakat Jawa dengan tawon Ndas tersebut kemungkinan besar dipicu peningkatan suhu udara.

Peneliti Biologi LIPI Rosichon Ubaidillah pernah mengungkapkan tawon Vespa Affinis memiliki ekosistem di setiap wilayah sub-tropis, termasuk Jakarta.

Serangga itu sangat senang membuat sarang di semak-semak maupun rumah-rumah kosong yang jauh dari jangkauan manusia.

Namun, jangan coba-coba mengganggunnya, sebab si Vespa itu tergolong hewan predator, dia akan menyerang balik siapa saja yang mengusik sarangnya.

Cara serangan tawon tersebut menyebabkan kematian manusia setelah diserang banyak tawon Vespa.

Awalnya, satu tawon akan melakukan serangan pertama kepada mahluk yang dianggap musuhnya. Zat yang ditanamkan di tubuh lawannya adalah feromon atau senyawa yang bisa memancing tawon-tawon lainnya ikut menyerang.

Korban sengatan biasanya akan mengalami alergi dengan gejala bengkak saja dan bisa ditangani sendiri menggunakan kompres es atau obat-obatan antihistamin dan corticosteroid.

Namun bila tidak ditangani dalam waktu 1 x 24 jam atau tawon yang menyerang terlalu banyak, hiperalergi akan berlanjut menjadi anafilaksis (reaksi alergi berat) yang berisiko sistemik atau merusak organ tubuh.

Kerusakan organ yang dapat terjadi dalam kondisi itu antara lain edema paru akut dan gagal ginjal akut dalam hitungan hari sejak korban tersengat tawon ndas.

Edema paru akut adalah kondisi ketika terjadi penumpukan cairan di paru-paru sehingga pasien kesulitan bernapas. Adapun gagal ginjal akut menyebabkan fungsi ginjal menurun drastis.

Maka, waspadalah dengan tawon-tawon yang ukuran badannya jauh lebih besar dari tawon biasa dan berwarna kuning-hitam tersebut.

Ditemukannya sarang Vespa Affinis pada sebuah pohon, Jalan Cilingup Indah, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin 1 Juli 2019 harus diwaspadai. Alasannya saat ini sudah masuk musim kemarau sehingga suhu lingkungan meningkat tajam yang bisa memicu pertumbuhan koloni baru.

Saran yang harus diperhatikan adalah “jangan bosan membersihkan sudut rumah maupun semak-semak di taman.”

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini