Warga Myanmar: Kami Ketakutan

Baca Juga

MATA INDONESIA, NAYPYIDAW – Penduduk Myanmar mengatakan bahwa mereka mendengar tembakan berulang kali dan polisi tetap berada di beberapa bagian distrik sampai sekitar pukul 02.00 pagi pada Jumat (26/2).

“Kami benar-benar ketakutan,” kata salah satu warga yang tak ingin menyebutkan namanya, melansir Reuters, 27 Februari 2021.

Polisi Myanmar melancarkan tindakan keras di distrik Yangon usai membubarkan protes menentang pejabat lokal yang ditunjuk militer, pada Kamis (25/2) malam waktu setempat.

Negara anggota ASEAN itu berada dalam krisis sejak tentara merebut kekuasaan pada awal Februari. Demontrasi terjadi di setiap sudut kota di Myanmar, menuntut junta militer menyerahkan kekuasaan dan mendesak membebaskan pemimpin de facto Myanmar, Aung Sang Suu Kyi beserta para pemimpin politik senior lainnya.

Protes dan pemogokan menjadi dua hal yang biasa dijumpai di Myanmar dalam beberapa pekan belakangan. Pun dengan kekerasan yang dilakukan para aparat keamanan, kini bukan lagi menjadi hal yang tabu.

Polisi anti huru-hara menembakkan gas air mata demi membubarkan kerumunan demonstran yang memprotes penggantian pejabat lokal oleh militer. Hal ini dikatakan oleh seorang saksi mata dan juga berdasarkan video yang beredar.

Meski aparat keamanan tak segan melakukan tindakan represif, warga Myanmar tak segan untuk turun ke jalan melakukan protes. Dalam akun Facebook, pendukung Aung San Suu Kyi berencana kembali melakukan protes di Tamwe hari ini.

Panglima tertinggi militer, Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan bahwa pihak berwenang menggunakan kekuatan minimal. Namun, demikian, setidaknya tiga pengunjuk rasa dan satu polisi tewas dalam kekerasan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini