Wahai Anies, Ini Loh Cara Mengelola Sampah di Jakarta Lebih Baik Menurut Risma

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut pihaknya hanya mengeluarkan dana sekitar Rp 30 miliar untuk pengelolaan sampah. Model pengelolaan sampah di Surabaya disebut Risma bisa diterapkan di DKI Jakarta dimana anggarannya disana mencapai 3,7 triliun.

Menurutnya, sampah memang menjadi masalah lingkungan di Indonesia tak terkecuali di kota-kota besar seperti Jakarta. Adapun kata dia cara yang bisa diterapkan agar permasalahan sampah di ibu kota bisa tertangani dengan baik.

Caranya untuk menyelesaikan persoalan sampah adalah harus dengan manajemen waktu yang baik dalam mengolah semua sampah yang ada. “Jadi tinggal bagaimana kemudian me-manage sampah itu semua. Itu yang perlu dilakukan,” kata Risma.

Nah, berikut bagaiman cara Risma mengelola sampah di Surabaya yang bisa diterapkan di DKI Jakarta, apa saja yang harus dilakukan?

1. Disiplin

Menurut Risma, untuk bisa mengelola sampah dengan benar, kuncinya adalah disiplin. Di sisi lain, masyarakat harus terus didorong agar memiliki kesadaran terhadap lingkungan agar bisa ikut memproses dan mengurangi sampah.

2. Sampah tidak dibuang, tetapi dimanfaatkan kembali

Pemanfaatan kembali itu berupa pengolahan sampah menjadi kompos untuk tanaman di taman kota, untuk bahan pembangkit listrik, dan sebagian lagi direproduksi menjadi bahan yang bernilai ekonomis.

Sampah bisa dijadikan bahan pembangkit listrik dan kini diterapkan di Surabaya dengan kapasitas 40.000 watt di tiga kecamatan.

3. Manfaatkan sampah menjadi bahan yang bernilai ekonomis

Pemerintah Kota Surabaya melatih banyak fasilitator lingkungan, mulai dari ibu-ibu rumah tangga sampai kalangan pelajar. Selain itu, kerap pula digelar lomba kebersihan di kampung-kampung yang memicu masyarakat peduli terhadap lingkungan.

4. Manajemen sampah berbasis masyarakat

Disini masyarakat melakukan pemilahan sampah mulai dari rumah mereka masing-masing. Sampah anorganik harus dikumpulkan dan dijual. Sedangkan untuk mendukung gerakan itu, Pemkot Surabaya mendirikan bank sampah di tingkat lingkungan yang sekarang telah mencapai 352 unit di seluruh Surabaya.

5.Terapkan pengelolaan sampah di sekolah-sekolah

Tidak hanya di lingkungan masyarakat, namun pengelolaan sampah semacam ini juga diterapkan di sekolah-sekolah dan universitas melalui program eco-school, eco-Islamic boarding school, dan eco-university. Dalam program ini, para siswa dan mahasiswa melakukan pengelolaan sampah, limbah, penanaman pohon, dan penghematan energy di lingkungan mereka masing-masing.

 

 

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini