Waduh! Ada Hacker Asing Berusaha Bobol Riset Vaksin Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Virus corona (COVID-19) masih mewabah. Para ahli kesehatan di berbagai negara berusaha mengembangkan vaksin untuk mengatasi virus corona.

Namun, ternyata ada persaingan ketat diantara sejumlah negara untuk bisa menghasilkan vaksin tersebut. Cara yang dilakukan adalah dengan menggunakan jasa peretas alias hacker.

Pejabat senior Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan ada perretas berusaha membobol riset tentang Covid-19. Peretas itu didukung suatu negara.

FBI Deputy Assistant Director Tonya Ugoretz mengungkapkan, ada peretas yang masuk ke sistem beberapa lembaga kesehatan dan penelitian. FBI menduga, para peretas ini mencari data tentang perawatan pasien terinfeksi virus corona, termasuk yang mengalami gangguan pernapasan akut.

“Kami melihat kegiatan pengintaian dan beberapa intrusi ke dalam beberapa (sistem) lembaga tersebut, terutama yang secara umum meneliti terkait Covid-19,” kata Ugoretz dikutip dari Reuters, Jumat 17 April 2020.

BACA JUGA: Bulan April, Wirang Birawa Ramal Akan Ada Wanita Asal Timur Inisial A & I Bawa Vaksin Corona

Ugoretz mengatakan, masuk akal bila lembaga yang mengembangkan vaksin virus corona menggembar-gemborkan upaya mereka kepada publik. Namun, ia mengatakan sisi buruknya dari aksi ‘pamer’ upaya mereka itu.

“Sisi buruknya hal itu membuat mereka ditandai oleh negara lain yang tertarik mengumpulkan detail tentang apa yang sebenarnya mereka lakukan, dan bahkan mungkin mencuri informasi hak milik yang dimiliki lembaga-lembaga itu,” ujarnya.

Berdasarkan penelurusan FBI, peretas yang didukung negara tersebut menargetkan industri biofarmasi. “Upaya itu (meretas) pasti meningkat selama krisis ini,” kata Ugoretz.

BACA JUGA: Heboh! Ningsih Tinampi Jual Obat Corona, Harganya Murah

Ugoretz tidak menyebutkan nama negara tertentu yang mendukung upaya peretas, maupun lembaga penelitian yang disasar. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, ada 70 kandidat vaksin virus corona yang tengah dikembangkan secara global. Sebanyak tiga di antaranya sudah diuji coba ke manusia.

Yang paling maju dari segi proses klinis yakni vaksin yang dikembangkan oleh CanSino Biologics Inc. Kandidat vaksin besutan perusahaan yang terdaftar di Hong Kong dan Institut Bioteknologi Beijing ini memasuki pengembangan fase dua.

Pembuat obat besar dan kecil telah berupaya untuk mengembangkan vaksin untuk menahan virus Covid-19. Raksasa farmasi seperti Pfizer Inc. dan Sanofi juga membuat kandidat vaksin yang kini memasuki tahap praklinis.

Pendiri Microsoft Bill Gates, melalui Bill and Melinda Gates Foundation turut mendanai pengembangan vaksin Covid-19 oleh Inovio Pharmaceuticals. Vaksin ini memasuki tahap uji coba ke manusia pada hari ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini