Vepr-12, Shotgun Paling Mematikan di Dunia

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Jika ada yang bertanya, senjata shotgun apa yang paling mematikan di dunia? Jawabannya adalah Vepr-12, yang merupakan senjata pilihan unit-unit kontraterorisme di seluruh dunia.

Senjata yang bisa memuat 25 peluru ini merupakan jenis smoothbore (laras halus) semiotomatis Vepr-12 diciptakan pada awal tahun ’90-an. Berbicara desain, Vepr-12 berkiblat pada model RPK-74, senjata andalan Tentara Rusia.

Tak seperti pendahulunya, Vepr-12 bisa menembakkan selongsong peluru 12 gauge (ukuran diameter peluru) dengan lapisan 70 atau 76 mm. Sebab senjata ini memiliki sistem gas dan rotating bolt.

Berbicara keunggulan, Vepr-12 lebih andal dari pesaing utamanya. Yakni seperti Benelli M-4 Super 90 Italia dan SRM Arms Model 1216 Amerika. “Senjata ini (Vepr-12) memiliki ‘daya tahan’ rata-rata setidaknya 15 ribu tembakan. Pada saat yang sama, seperti senapan otomatis Kalashnikov, ia tahan terhadap kotoran dan pasir, dan dapat beroperasi dalam kondisi buruk. Sejumlah keunggulan ini tak ditemukan pada pesaing-pesaingnya,” kata Dmitry Safonov, mantan analis militer di surat kabar Izvestia.

Asal tahu saja, unit-unit kontraterorisme di seluruh dunia memilih Vepr-12 ketika beroperasi di daerah perkotaan. Senapan yang memiliki jangkauan terbatas yakni hanya 50 meter ini, dinilai efektif pada jarak dekat.

Satu peluru Vepr-12 bahkan setara dengan seluruh magazen (sembilan peluru) pistol Makarov yang mengenai sasaran sekaligus. Senjata ini dijual di Amerika Latin dan beberapa negara NATO. E.K.A.M., unit khusus antiteroris Kementerian Dalam Negeri Yunani, bahkan dipersenjatai dengan senapan Vepr-12.

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini