Varian Delta AY.4.2 Sudah Masuk Malaysia, Karantina Bisa 7 Hari

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Peringatan bagi masyarakat Indonesia. Saat ini pemerintah tengah waspada pada varian baru Covid-19 yaitu Delta AY.4.2. Menurut Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan masa karantina dari luar negeri ke Indonesia bisa bertambah lantaran virus tersebut sudah masuk ke Malaysia.

”Jangan ada pikiran kita tidak konsisten. Strategi kita, taktik kita akan selalu bermuara pada Covid ini. Jadi bukan tidak mungkin nanti kalau orang datang dari luar, yang kita bisa lakukan mungkin karantinanya naik jadi 7 hari. Ini juga tidak tertutup kemungkinannya,” kata Luhut dalam keterangan persnya, Senin 8 November 2021.

Ia mengatakan varian Delta AY.4.2 penularannya lebih ganas 15 persen dibandingkan varian Delta. Luhut meminta masyarakat untuk tetap waspada.

”Delta AY ini juga 15 persen lebih ganas dari yang sekarang. Kalu ada dari kita atau saudara ingin kena, ya kita akan leha-leha. Tapi saya tidak mau,” ujar Luhut.

Kebijakan pemerintah saat ini sesuai dengan perkembangan Covid-19. Sehingga, ia membantah bahwa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tidak konsisten. ”Dengan membaca data ini, karena pengalaman kita sudah cukup sekarang, kami sangat confidence mengatakan kami cukup jernih melihat ini. Jadi saya mohon teman-teman di luar tidak punya pikiran, pemerintah tidak konsisten. Kami sangat konsisten. Yang tidak konsisten itu adalah penyakitnya,” ujar Luhut.

Ia menegaskan bahwa kasus Covid-19 semakin menurun. Bahkan, kasusnya menurun hingga 99 persen.

“Selain itu, Rt Indonesia dan Jawa Bali juga masih berada di bawah 1, mengindikasikan terkendalinya pandemik Covid-19. Rt di Jawa tetap pada angka 0,93 sementara di Bali pada angka 0,97,” kata Luhut.

Dalam rapat terbatas kabinet, Presiden Jokowi meminta masyarakat terus waspada. ”Beliau menyampaikan bahwa kita harus betul berhati-hati dan belajar dari pengalaman negara-negara di Eropa yang mengalami lonjakan kasus harian cukup besar akibat lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini