Uni Eropa Perketat Keamanan Perbatasan

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Para Menteri Dalam Negeri Uni Eropa berjanji akan memperkuat keamanan perbatasan, meningkatkan kekuatan badan kepolisian, dan menindak ujaran kebencian serta propaganda online sebagai respon atas gelombang serangan ekstremis.

Empat orang ditembak hingga tewas dan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka di Austria, 2 November lalu. Seorang pria yang diduga merupakan bagian dari ISIS “mengamuk” dengan menembakkan peluru kepada orang-orang yang berada di sekitar bar dan restoran di jantung kota Wina. Serangan ini memperkuat Austria untuk menindak kelompok ekstremisme.

Sementara di Prancis, seorang ekstremis membunuh tiga orang di Gereja Notre-Dome Basillica di kota Nice, dan seorang remaja asal Chechnya memenggal kepala seorang guru di dekat Paris, lantaran guru tersebut menunjukkan kepada siswanya visual Nabi Muhammad SAW untuk diskusi mengenai kebebasan berekspresi.

“Serangan yang kami saksikan, tidak hanya dalam beberapa pekan terakhir, telah menunjukkan besarnya ancaman yang kami hadapi dari segala bentuk terorisme. Hanya bersama-sama kita dapat menghentikan teroris dan pendukung mereka,” kata para Menteri dalam sebuah pernyataan setelah konferensi video, melansir Reuters, Sabtu, 14 November 2020.

Pertemuan para Menteri Dalam Negeri UE ini diadakan menyusul peringatan kelima salah satu serangan paling berdarah di Tanah Eropa moden ini. ISIS mengklaim serangan di aula music dan kafe di kota Paris, 13 November 2015 dan menewaskan 130 orang ini merupakan perbuatannya.

“Fondasi Eropa tidak akan terguncang oleh momok ekstremisme dan terorisme yang kejam. Kami bertekad untuk melakukan segara daya upaya demi melawan teror barbar ini secara holistik, dengan semua instrument yang kami miliki,” sambung para menteri.

Bukan hanya itu, mereka juga berjanji untuk memperkuat dan mengembangkan lebih lanjut opsi untuk tindakan keamanan di dalam area perjalanan bebas Schengen. Denmark, Prancis, dan Swedia kembali menerapkan pemeriksaan untuk alasan keamanan dan telah berlangsung selama setahun.

Namun, belakangan banyak yang mengukuti jejak ketiga negara tersebut, selain karena ancaman teroris, membatasi penyebaran virus corona juga menjadi alasan lain, negara-negara di Benua Eropa melakukan pemeriksaan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Antisipasi Daging Sapi Terjangkit Antraks, Pemkot Jogja Sidak Pedagang Pasar

Mata Indonesia, Gunung Kidul - Kasus antraks yang terjadi di Gunungkidul dan Sleman diantisipasi lebih cepat oleh Pemkot Jogja. Meski Kementan sudah menggerakkan jajarannya termasuk Pemkab Gunungkidul untuk memvaksinasi hewan ternak warga, antisipasi oleh pemerintah wilayah lain juga harus dilakukan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini