Trump Kembali Ngancam China, Rupiah Tetap Tertahan di Zona Merah

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Nilai rupiah atas dolar AS ditutup di zona merah di akhir perdagangan Rabu, 13 November 2019. Mengutip data RTI Bussines, Rupiah tergerus ke level Rp 14.075 per dolar AS atau turun 0,14 persen.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan pelemahan rupiah sepanjang hari disebabkan oleh sejumlah sentimen dari luar negeri di antaranya sebagai berikut.

Pertama, soal tensi perang dagang antara AS dan China yang meningkat. Presiden AS Donald Trump mengacam bakal menaikan tarif di Tiongkok jika tidak ada kesepakatan tercapai.

Kedua, soal Brexit. Ketua Partai Brexit Nigel Farage mengatakan partainya tidak akan memperebutkan kursi yang saat ini dipegang oleh Partai Konservatif. “Hal ini membuka peluang dan mengamankan rencana Boris Johnson untuk membawa Inggris keluar dari Uni Eropa,” kata Ibrahim sore ini.

Ketiga, soal kerusuhan politik di Hongkong. Aksi demo yang ricuh di sana terus mendapat perhatian, di mana polisi memerangi demonstran pro-demokrasi di beberapa kampus universitas di kota itu. Beberapa jaringan transportasi, sekolah, dan banyak bisnis tutup pekan ini di tengah meningkatnya kekerasan.

Sementara dari internal, laju rupiah hari ini dibayangi oleh upaya pemerintah dan Bank Indonesia yang telah melakukan berbagai cara untuk mengembalikan perekonomian yang sempat meredup akibat gejolak global.

“Upaya tersebut lewat strategi bauran, reformasi birokrasi, reformasi keuangan, penurunan suku bunga acuan maupun intervensi secara langsung di pasar valas dan obligasi dalam perdagangan DNDF. Namun strategi tersebut belum bisa membawa indonesia untuk mempertahankan target PDB di 5,1 persen di tahun 2019,” katanya.

Ke depan, kata Ibrahim, akan ada strategi terbaru yang kemungkinan diterapkan oleh pemerintah tentang perkembangan ekonomi syariah. Perkembangannya akan bertumpu pada pengembangan di lini pesantren, UMKM, Industri Pariwisata, Industri halal dan lain-lain yang akan menggapai seluruh lapisan masyarakat diberbagai daerah yang belum memiliki akses terhadap produk dan jasa keuangan.

“Dan strategi ini akan meningkatkan inklusi keuangan dalam negeri ditengah melambatnya ekonomi global akibat perang dagang dan Brexit yang sampai saat ini belum ada kepastian,” ujarnya.

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini