Tokoh yang Ingin Lepaskan Papua dari NKRI, Acungi Jempol TGPF Pemerintah Jokowi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tidak banyak yang tahu bahwa Pemerintah Jokowi adalah yang pertama membentuk tim pencari fakta dalam kasus kekerasan di Papua. Bahkan, tokoh Papua yang pernah memperjuangkan provinsi paling timur itu lepas dari NKRI, Thaha Alhamid, menilai kerja tim tersebut akan mendamaikan Bumi Cendrawasih.

Thaha Alhamid menurut catatan wikipedia adalah seorang aktivis Papua di bidang politik (GSP/P) dia juga menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Presidium Papua.

Bersama Tom Beanal, Socrates Sofyan Yoman, Willy Mandowen, dan Terrianus Yoku pernah ke Amerika Serikat untuk melobi Kongres AS dan PBB agar diadakan referendum di Papua.

Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dibentuk Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) menurut Thaha adalah sebuah langkah yang baik untuk membangun kepercayaan rakyat Papua. Maka dia bersedia menjadi anggotanya.

“Komposisi tim tidak didominasi unsur pemerintah, sehingga kami yang mewakili masyarakat merasa enjoy, kami merasa tidak tertekan, bisa berdiskusi dengan terbuka, … jadi saya optimis hasil ini maksimal dan Insha Allah bisa menjadi momentum terbaik untuk membangun trust building di dalam masyarakat Papua di masa datang,” ujar Thaha yang dikutip di akun YouTube Kemenko Polhukam RI Selasa 27 Oktober 2020.

Hal serupa juga dirasakan anggota tim lainnya yang juga tokoh masyarakat Papua, Samuel Tabuni.

Aktivis Papua Language Institute (PLI) tersebut sangat mengapresiasi upaya Pemerintah Jokowi yang membentuk TGPF kasus kekerasaan yang melibatkan KKB dalam beberapa bulan terakhir.

Samuel juga memiliki harapan yang sama dengan Thaha bahwa TGPF Intan Jaya yang dipimpin Benny Mamoto bisa mengakhiri kekerasan-kekerasan lanjutan.

Dia juga mengharapkan setiap kekerasan yang melibatkan aparat keamanan di masa datang juga diselesaikan dengan cara seperti sekarang.

Kesan Samuel terhadap tim pertama bentukan pemerintah tersebut seperti halnya Thaha yaitu komposisinya yang tidak dikuasai unsur tertentu terutama dari pemerintah.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah Capai 65 Ton selama Lebaran, WALHI Jogja Ingatkan Penanganan Jangan hanya Menumpuk

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat peningkatan sebanyak 65 ton sampah di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul selama periode 8-15 April 2024 atau masa lebaran. Persoalan sampah di DIY ini juga diingatkan oleh WALHI agar Pemda mencari penanganan lanjutan ke depan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini