Tiga Landasan Sebagai Kerangka Awal Deradikalisasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ahli psikologi politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk menegaskan istilah 3N yaitu kebutuhan (need), narration (narasi) dan network (jaringan) yang menjadi tiga landasan untuk melakukan deradikalisasi. Rangakaian ini dirangkum berdasarkan pendekatan dari teori yang dikemukakan oleh Kruglanski.

“(Need) yaitu mereka mencari makna bisa, hal ini bisa semakin kuat bila kehilangan makna. Narasi juga memperkuat pembenaran, bahwa kebutuhan itu diperkuat dengan narasi,” kata Hamdi Muluk dalam Webinar bertema Pelajaran dari Pengalaman Jepang dengan Aum Shinrikyo: Pemahaman tentang Latar Belakang Agama dan Pendekatan Psikologis untuk Deradikalisasi, Senin 8 Maret 2021.

Dua faktor tersebut bisa berkembang dan menjadi senjata mematikan bila terus berkembang menjadi sebuah jaringan teroris. Perpaduan inilah yang harus menjadi perhatian dalam menentukan langkah deradikalisasi.

“Need dan narasi menjadi mematikan krn bisa menjadi jejaring. Org jadi nyaman. Perpaduan ini hrs di address,” kata Hamdi.

Selain itu Hamdi juga menilai bahwa akibat dari doktrinisasi yang begitu kuat terhadap seseorang mengakibatkan adanya motivational imbalance atau ketidakseimbangan tujuan hidup. Dalam hal ini yakni mendirikan negara Islam sementara aspek lain seperti mengurus keluarga menjadi suatu hal yang tidak penting.

Maka perlu penanganan yang serius terutama bila melihat ada empat fase seseorang bisa terpapar radikalisme. Perlu ada kejelian melihat bibit-bibit radikalisme sejak dini yaitu mulai dari dukungan yang sifatnya pasif terhadap teroris.

“Kemudian berkembang menjadi pendukung aktif, dan berpartisipasi dalam aksi teror dan terkahir mendirikan negara Islam,” kata Hamdi.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini