Thailand Akhiri Karantina untuk Wisatawan Asing, Indonesia Belum Masuk Daftar

Baca Juga

MATA INDONESIA, BANGKOK – Pemerintah Thailand berencana mengakhiri karantina untuk wisatawan internasional yang sudah divaksinasi penuh dari 10 negara dengan kasus Covid-19 rendah. Kebijakan ini akan berlaku mulai bulan depan.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha mengatakan kelompok pertama akan mencakup kedatangan dari Inggris, Singapura, Jerman, Cina dan Amerika Serikat (AS).

“Daftar itu akan diperluas pada 1 Desember, dan kemudian dibuat lebih luas lagi pada 1 Januari,” kata Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, melansir Washington Post, Selasa, 12 Oktober 2021.

Perekonomian Thailand telah sangat dirugikan akibat merananya sektor pariwisata menyusul larangan masuknya wisatawan asing sejak April. Kebijakan tersebut telah dilonggarkan tetapi semua pendatang masih menghadapi persyaratan karantina yang berat.

Bahkan hingga saat ini, Bangkok dan sejumlah daerah lain masih menerapkan pembatasan jam malam demi mencoba menjinakkan gelombang ketiga virus corona.

“Waktunya telah tiba untuk mempersiapkan diri menghadapi virus corona dan hidup dengannya seperti infeksi dan penyakit endemik lainnya, sama seperti kita telah belajar untuk hidup dengan penyakit lain dengan perawatan dan vaksinasi,” sambungnya.

Prayuth juga menginstruksikan Pusat Administrasi Situasi Covid-19 pemerintah dan Kementerian Kesehatan Masyarakat untuk segera mempertimbangkan rencana tersebut pada akhir pekan. Pusat tersebut juga akan menyelesaikan negara mana yang akan masuk dalam daftar larangan karantina.

Semua pengunjung masih perlu menunjukkan hasil tes RT-PCR negatif sebelum memasuki Thailand dan akan memerlukan tes lain pada saat kedatangan. Setelah itu, para wisatawan akan bebas melakukan perjalanan keliling Negeri Gajah Putih.

Prayuth menambahkan, pihak berwenang juga akan mempertimbangkan untuk mengizinkan konsumsi minuman beralkohol di restoran serta pengoperasian tempat hiburan mulai 1 Desember untuk mendukung revitalisasi sektor pariwisata dan rekreasi selama perayaan Tahun Baru.

“Kami harus melacak situasi dengan sangat hati-hati, dan melihat bagaimana menahan dan hidup dengan situasi itu karena saya tidak berpikir bahwa jutaan orang yang bergantung pada pendapatan yang dihasilkan oleh sektor perjalanan, rekreasi, dan hiburan mungkin dapat menanggung beban ini,” tuturnya.

Pemerintah Thailand menargetkan pendapatan sebesar 44,6 miliar USD dari sektor pariwisata tahun 2021, juru bicara Thanakorn Wangboonkongchana mengatakan pekan lalu. Thailand mencatat pendapatan sebesar 101 miliar USD dari sektor pariwisata pada 2019.

Pemerintah Thailand juga menguji pariwisata pantai dengan membuka kembali provinsi resor populer Phuket pada Juli untuk pengunjung yang divaksinasi penuh tanpa karantina, memungkinkan mereka bergerak bebas di pulau itu selama 14 hari dan kemudian melanjutkan perjalanan ke seluruh negeri.

Upaya untuk membuka kembali sektor pariwisata terhambat oleh kampanye vaksinasi nasional yang terlambat dimulai. Para kritikus, menuduh Prayuth gagal mengamankan pasokan vaksin yang memadai pada waktu yang tepat, dan pemerintahnya harus berjuang sejak pertengahan tahun untuk mendapatkan lebih banyak.

Bulan lalu, pemerintah Thailand berencana untuk mengamankan 178,2 juta dosis vaksin tahun 2021, dan menargetkan setidaknya 62 juta orang atau sekitar 90 persen dari populasi, untuk divaksinasi penuh tahun ini.

Thailand sejauh ini telah memberikan sekitar 60,23 juta dosis vaksin. Dilaporkan bahwa 35 juta orang menerima setidaknya suntikan pertama, termasuk 23,4 juta orang yang divaksinasi lengkap dan 1,73 juta orang yang menerima suntikan booster.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

AMN Manado Bangkitkan Etos Pemuda Jadi Cendekia Cerdas dan Terhormat

Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Manado membangkitkan etos para pemuda untuk menjadi cendekia yang cerdas dan terhormat, sehingga mereka terampil...
- Advertisement -

Baca berita yang ini