Teroris Terus Bergerak, Mantan Napiter: Akibat Glorifikasi dan Provokasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Indoktrinasi memiliki pengaruh luar biasa bagi para kelompok radikal untuk melakukan aksi teror. Mantan Narapidana Terorisme (napiter) dan penulis buku ‘Internetistan Jihad Zaman Now’ Arif Budi Setyawan mengemukakan doktrin itu berisi glorifikasi dan provokasi terhadap kelompok atau individu yang telah terpapar radikalisme.

Hal itu bahkan sering digunakan untuk memprovokasi kaum lelaki dalam melakukan aksi bom bunuh diri.

“Ada ketika bom Surabaya atau bom Sibolga yang pelakunya para wanita. Muncul provokasi; ‘Hai para lelaki, anshar daulah (pendukung ISIS), di mana keberanian kalian untuk membela daulah kalian? Apa kalian tidak malu dengan para ummahat (ibu) yang telah beraksi di Surabaya atau Sibolga?,” kata Arif kepada Mata Indonesia News, Sabtu 13 Februari 2021.

Hal itu memperlihatkan provokasi dan glorifikasi begitu kuat untuk memengaruhi para pelaku teror agar tidak ragu untuk melakukan aksi teror.

Mantan pelaku kasus Bom Bali I, Ali Imron pernah melakukan hal serupa yakni memprovokasi dengan nuansa doktrin kepada seseorang untuk melakukan aksi teror.

Ia mengaku bisa memahamkan orang itu hanya dalam waktu dua jam dengan menyertakan narasi berjihad melalui jalur perang.

“Yang saya katakan adalah jihad, yaitu syariat jihad atau perintah Allah dalam bentuk jihad dalam artian perang,” kata Ali.

Fenomena itu menunjukkan dalam mencegah terorisme itu tidak bisa hanya melibatkan aparat penegak hukum. Semua lapisan masyarakat harus terlibat mulai dari ormas Islam moderat seperti NU dan Muhammadiyah serta masyarakat.

Semua aktor yang terlibat bisa menanamkan ideologi Pancasila dan semangat nasionalisme agar bisa mencegah pemahaman radikal sehingga tidak mudah terpengaruh doktrin teroris.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah Capai 65 Ton selama Lebaran, WALHI Jogja Ingatkan Penanganan Jangan hanya Menumpuk

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat peningkatan sebanyak 65 ton sampah di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul selama periode 8-15 April 2024 atau masa lebaran. Persoalan sampah di DIY ini juga diingatkan oleh WALHI agar Pemda mencari penanganan lanjutan ke depan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini