Tekan Risiko Bencana, Pemkab Sleman Gelar Simulasi Bencana

Baca Juga

Mata Indonesia, Sleman – Sebagai bentuk antisipasi menghadapi risiko bencana, BPBD Sleman melaksanakan gladi lapang pada Senin (27/2). Kegiatan tersebut dilakukan dalam bentuk simulasi bencana dan melibatkan masyarakat setempat. Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, hadir meninjau sekaligus mengukuhkan 25 pengurus Kalurahan Tangguh Bencana (Kaltana) Margodadi.

Pada kesempatan tersebut, Danang menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan gladi lapang dan pengukuhan pengurus Kaltana Margodadi. Danang menilai, pembentukan kepengurusan dapat menjadi penambah semangat untuk memberikan pendampingan dan pertolongan saat terjadi bencana.

“Dengan pengukuhan ini tentunya menambah semangat dan kreativitas dari Kaltana Margodadi untuk selalu memberikan pendampingan dan pertolongan di saat bencana terjadi di Kalurahan ini,” ujar Danang.

Sebagai tindak lanjut, Danang menyampaikan dukungan untuk mengukuhkan semua Kalurahan di Kabupaten Sleman untuk menjadi Kalurahan Tangguh Bencana. Terlebih secara letak geografis Sleman berada di kawasan rawan bencana sehingga dengan kehadiran pengurus Kaltana Margodadi, Wakil Bupati berharap risiko kerugian bencana dapat diminimalisir.

“Dengan gladi lapang ini juga diharapkan bisa memberikan perlindungan kepada masyarakat bila sewaktu-waktu bencana hadir. Sehingga bisa kita atasi bersama, karena kita tidak tahu kapan terjadinya bencana,” lanjut Danang.

Sejalan dengan pernyataan Wakil Bupati, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sleman, ST.Haenry Dharma Widjaja menjelaskan terdapat 7 ancaman bencana alam di Kabupaten Sleman di antaranya, erupsi Gunung Merapi, tanah longsor, banjir lahar dingin, angin kencang, kebakaran, kekeringan, dan gempa bumi.

“Kegiatan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana dan meningkatkan peran masyarakat, khususnya kelompok yang berisiko dalam rangka mengurangi risiko bencana,” jelas Haenry.

Sebagai langkah penanggulangan risiko dari bencana tersebut, BPBD Sleman saat ini telah membentuk sebanyak 72 Kalurahan Tangguh Bencana. Pembentukan Kaltana masih akan terus dilanjutkan dengan target di akhir 2023 sebanyak 82 Kalurahan.

Lurah Margodadi, Djalmo Susilodiprodjo menambahkan, masyarakat Margodadi melakukan persiapan gladi lapang selama 5 hari. Dalam pelaksanaannya melibatkan sejumlah warga yang terdiri dari linmas, tokoh masyarakat, karang taruna, dan perangkat desa. Tingginya antusias dari masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Djalmo. Ia pun berharap, kesiapsiagaan dan kesadaran masyarakat semakin meningkat dalam menghadapi bencana alam maupun non alam.

“Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada teman-teman pengurus dan juga pemerintah Kabupaten Sleman yang sudah memberikan dukungan terhadap pelaksanaan gladi lapang ini. Semoga kesiapsiagaan dan kesadaran kita semakin baik dalam menghadapi bencana khususnya di kawasan Margodadi,” tutur Djalmo.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Seluruh Pihak Harus Terima Hasil Putusan Sidang MK

Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di ruang sidang lantai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini