Taliban Minta Harga Tiket Turun, Pakistan Tangguhkan Penerbangan ke Kabul

Baca Juga

MATA INDONESIA, ISLAMABAD – Pemerintah Afghanistan yang kini dikuasai oleh Taliban diketahui turut campur tangan terkait harga maskapai penerbangan. Tak sepakat dengan hal tersebut, Pakistan International Airlines (PIA) pun menangguhkan penerbangan ke Kabul.

Penangguhan itu terjadi ketika pemerintah Taliban memerintahkan maskapai itu – satu-satunya maskapai internasional yang beroperasi, untuk memangkas harga tiket ke tingkat sebelum jatuhnya pemerintah Afghanistan yang didukung Barat pada Agustus.

“Kami menangguhkan operasi penerbangan kami ke Kabul mulai hari ini karena ketegasan pihak berwenang,” kata juru bicara PIA, melansir Reuters, Jumat, 15 Oktober 2021.

Sebelumnya, Taliban memperingatkan PIA dan maskapai Afghanistan Kam Air bahwa operasi Afghanistan mereka berisiko diblokir, kecuali mereka setuju untuk memangkas harga yang telah melonjak di luar jangkauan sebagian besar orang Afghanistan.

Dengan sebagian besar maskapai tidak lagi terbang ke Afghanistan, harga tiket untuk penerbangan ke ibukota Pakistan, Islamabad, dijual seharga 2.500 USD, menurut agen perjalanan di Kabul. Sementara sebelumnya harga tiket hanya 120-150 USD.

Kementerian Transportasi Afghanistan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa harga harus disesuaikan dengan kondisi tiket sebelum kemenangan Taliban atau penerbangan akan dihentikan.

Penerbangan antara Afghanistan dan Pakistan telah sangat dibatasi sejak bandara Kabul dibuka kembali bulan lalu setelah evakuasi kacau. Di mana lebih dari 100 ribu warga asing dan warga lokal memutuskan untuk meninggalkan Afghanistan – yang kembali dikuasai Taliban sejak 15 Agustus.

Abdullah, seorang pegawai perusahaan farmasi berusia 26 tahun, mengatakan penerbangan PIA telah menjadi “jendela kecil” bagi warga Afghanistan yang mencoba meninggalkan negara itu.

“Kami sangat membutuhkan penerbangan ini. Perbatasan ditutup, sekarang jika bandara ditutup, kami semua seperti di dalam sangkar,” kata Abdullah.

PIA, yang menjalankan penerbangan sewaan ke Kabul daripada layanan komersial reguler, mengatakan telah mempertahankan penerbangan atas dasar kemanusiaan dan menghadapi premi asuransi sebesar 400 ribu USD karena Kabul dianggap sebagai zona perang oleh perusahaan asuransi.

PIA mengatakan bahwa sejak pemerintahan baru Taliban dibentuk, stafnya di Kabul menghadapi perubahan menit terakhir dalam peraturan dan izin terbang serta perilaku intimidasi dari komandan Taliban.

Dikatakan perwakilan negaranya telah ditahan di bawah todongan senjata selama berjam-jam dalam satu insiden dan baru dibebaskan setelah kedutaan Pakistan di Kabul turun tangan.

Dengan meningkatnya krisis ekonomi menambah kekhawatiran tentang masa depan Afghanistan di bawah Taliban, ada permintaan besar untuk penerbangan keluar, diperburuk oleh masalah berulang di perbatasan darat ke Pakistan.

Kantor paspor utama di Kabul telah dikepung oleh orang-orang yang berusaha mendapatkan dokumen perjalanan sejak dibuka kembali bulan ini.

Penerbangan juga telah digunakan oleh pejabat internasional dan pekerja bantuan yang bepergian ke Kabul.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini